Waspadai Orang Tanpa Gejala, 46 Tenaga Medis Surabaya Terinfeksi

- Publisher

Friday, 17 April 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

IM, SURABAYA – Terdata sampai hari ini sebanyak 46 tenaga kesehatan di wilayah Provinsi Jawa Timur tertular virus Corona (COVID-19), kata pejabat setempat.

Dilansir dari jatimantaranews.com, Ketua Rumpun Tracing Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Jawa Timur dr Kohar Hari Santoso SpAn menyatakan, petugas kesehatan yang tertular COVID-19 terdiri dari 16 dokter, 27 perawat, dua orang petugas laboratorium dan seorang apoteker.

“Kami turut berduka karena seorang di antaranya meninggal dunia,” katanya saat konferensi pers di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (16/4) malam.

Namun kabar baiknya, lanjut dr Kohar, 19 petugas kesehatan telah sembuh dan sisanya, sebanyak 26 orang masih dirawat.

Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Jawa Timur dr Joni Wahyuhadi SpBs menandaskan para petugas kesehatan tersebut justru mayoritas tidak tertular dari pasien COVID-19.

“Kebanyakan malah tertular dari pasien yang sedang berobat karena penyakit lain,” ungkapnya.

Dia mencontohkan seorang petugas kesehatan dari sebuah rumah sakit di Kota Surabaya yang meninggal dunia jabatannya adalah koordinator perawat.

Baca juga: Jatim siapkan 470 tenaga medis baru tangani COVID-19

“Koordinator perawat malah sangat jarang melakukan kontak langsung dengan pasien. Artinya bisa jadi penularannya dari orang tanpa gejala atau OTG di rumah sakit tempatnya bekerja,” ujarnya.

Di negara-negara lain, lanjut Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Soetomo itu, kasus petugas kesehatan tertular COVID-19 memang banyak berasal dari kontak pasien yang sedang berobat untuk penyakit lain.

“Artinya kita harus selalu waspada terhadap penularan COVID-19 dari orang-orang yang berstatus OTG. Maka sebenarnya saat terjadi pandemik seperti sekarang ini tidak ada yang namanya pasien emergensi. Seluruh petugas kesehatan harus siaga mengenakan alat pelindung diri atau APD yang standar dalam menangani semua pasien, apapun jenis penyakitnya,” tuturnya.(pom/ant)

Berita Terkait

25 Kepala Daerah Ikuti KPPD Lemhanas, Ambon Salah Satunya
Mulai Berdampak Positif, Kinerja Bupati Dan Wakil Bupati Aru Diberikan Apresiasi
Wali Kota Ambon Terima Kunjungan Paduan Orkestra Suling Bambu Asal Melteng.
WAJAR Jadi Cermin: Masyarakat Bicara, Pemerintah Ambon Bergerak!
Sengketa Lahan, Siti Bakal Lapor Balik Pelaku Pencemaran Nama Baik.
Wapres Gibran Terima Delapan Tuntutan HMI Tual–Malra, Beri Respons Positif
Papalele: Denyut Nadi Ekonomi Tradisional Ambon Ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Nasional
Walikota Ambon Lepas Kontingen Duta Qasidah Kota Ambon.
Berita ini 123 kali dibaca

Berita Terkait

Friday, 7 November 2025 - 07:12 WIT

25 Kepala Daerah Ikuti KPPD Lemhanas, Ambon Salah Satunya

Sunday, 2 November 2025 - 17:39 WIT

Mulai Berdampak Positif, Kinerja Bupati Dan Wakil Bupati Aru Diberikan Apresiasi

Friday, 24 October 2025 - 07:26 WIT

Wali Kota Ambon Terima Kunjungan Paduan Orkestra Suling Bambu Asal Melteng.

Friday, 17 October 2025 - 21:10 WIT

WAJAR Jadi Cermin: Masyarakat Bicara, Pemerintah Ambon Bergerak!

Friday, 17 October 2025 - 13:32 WIT

Sengketa Lahan, Siti Bakal Lapor Balik Pelaku Pencemaran Nama Baik.

Berita Terbaru

Daerah

Polres MBD Gelar Bakti Sosial di Masjid Nurul Iman Tiakur

Friday, 14 Nov 2025 - 19:13 WIT