Soal Perpres 75, BPJS Kesehatan Harap Pemda Sama Pandangan

- Publisher

Monday, 11 November 2019 - 23:12 WIT

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

AMBON-
Kenaikan iuran Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) kini jadi isu nasional dan sementara menunggu hasil pembahasan di DPR RI. Namun BPJS Kesehatan Kantor Wilayah Provinsi Maluku mengharapkan adanya kesamaan persepsi dengan pemerintah daerah terkait Peraturan Presiden (Perpres) 75 Tahun 2019.

“Perpres ini perlu disosialisasikan, bagaimana pun pemerintah daerah baik provinsi maupun kabupaten kota adalah pelaksana regulasi pemerintah pusat. Sementara kami hanya sebatas menyampaikan bahwa ini lho ada Perpresnya,” kata Plt Kepala BPJS Kesehatan Provinsi Maluku dr Andi Muhammad Dahrul Muluk kepada infomalukunews.com, Senin (11/11) ditemui di kantornya.

Disampaikan dr Andi, pihaknya masih menunggu hasil pembahasan di DPR RI menyangkut kenaikan iuran BPJS Kesehatan, terutama untuk segmen peserta Kelas III. Seperti diketahui, kenaikan iuran ini telah menimbulkan polemik termasuk soal Perpres 75 Tahun 2019, dan masih alot di DPR RI.

Tapi bagi pihaknya, kata dr Andi, sosialisasi soal Perpres dimaksud tidak kalah pentingnya di daerah. Karena itu, diharapkan dukungan Pemprov Maluku maupun Pemda kabupaten/kota untuk sosialisasi Perpres tersebut.

Diakui kewenangan BPJS Kesehatan melakukan sosialisasi atas Perpres ini relatif terbatas, sehingga diharapkan lebih berperan adalah Pemda Provinsi Maluku dan Pemda Kabupaten/Kota.

Dilansir dari BBC News Indonesia, setelah menggelar rapat dengan pemerintah dan BPJS Kesehatan hingga Jumat (08/11) dini hari, DPR RI menolak kenaikan iuran Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) bagi peserta kelas 3 yang diatur dalam Perpres 75 Tahun 2019 tentang Jaminan Kesehatan.

Apakah penolakan itu bisa membatalkan perpres yang sudah ditandatangani presiden pada 24 Oktober lalu?

Pakar hukum tata negara, Margarito Khamis, mengatakan bahwa yang bisa membatalkan perpres yaitu presiden sendiri atau keputusan Mahkamah Agung (MA).

“(Jika) presiden memiliki kesadaran bahwa ini (perpres), katakanlah, memberatkan masyarakat – atau apapun pertimbangan beliau – lalu beliau cabut, maka pencabutan itu hanya bisa dilakukan dengan menerbitkan perpres baru, perpres tentang pencabutan perpres kenaikan iuran BPJS,” tutur Margarito kepada BBC News Indonesia (08/11).

“Yang kedua, siapa yang tidak menyetujui (perpres itu) silakan membawanya ke Mahkamah Agung, judicial review ke MA. Tidak ada cara lain selain dua itu.

Sejauh ini, Peraturan Presiden (Perpres) 75 Tahun 2019 telah digugat ke MA oleh seorang peserta BPJS Kesehatan asal Surabaya bernama Kusnan Hadi melalui Pengadilan Negeri Surabaya.

Sementara di Senayan, selain menolak kenaikan iuran, anggota dewan juga meminta pemerintah mencari alternatif lain untuk menutup defisit BPJS Kesehatan yang menjadi salah satu dasar kenaikan jumlah iuran.

Seperti diketahui, kenaikan iuran BPJS berlaku untuk peserta kelas III dari Rp 25.500 jadi Rp 42.000, Kelas 2 dari Rp 51.000 jadi Rp 110 ribu. Sedang Kelas 1 dari Rp 80 ribu jadi 160 ribu per bulan yang harus disetor agar aman dalam pembiayaan kesehatan jika peserta jatuh sakit.(pom)

Berita Terkait

Tokoh Masyarakat dan Karyawan Desak Pj Bupati SBB Kembali Ijinkan Pengoperasian PT SIM
Kisah Polwan Bantu Jemaah Haji saat Cuaca Panas di Arab Saudi
Pemkot Ambon Dan PT. Modern MultiGuna Mencekik Leher Para Pedagang Plaza Ambon 
Kecerdasan dan Kemampuan Spiritual Yang Dapat Menangkal Dampak Negatif Artificial Intelligence Terhadap Nilai Kemanusiaan
RM. Putri Bungsu jalan Said Perintah Kota Ambon dipasangi Police Line
389 Atlit Karate Ikuti Kejuaraan INKANAS Maluku
OKP Cipayung Plus Apresiasi Kapolda Maluku: Tugas Kita Bersama Menjaga Maluku Aman dan Damai
Polnam Gelar Pelatihan Penggulung Benang Otomatis Dan Pengrajin Tenun 
Berita ini 172 kali dibaca

Berita Terkait

Saturday, 27 July 2024 - 08:09 WIT

Kapolri Buka National Open Karate Championship di Pakansari Bogor

Saturday, 27 July 2024 - 06:29 WIT

PUPR Beserta OPD Kab. Aru Menggelar Jalan Sehat Disertai Loanching GAS JABU Dan FGD.

Saturday, 27 July 2024 - 06:20 WIT

Kukuhkan 26 Kades, Ini Pesan Bupati Bursel

Friday, 26 July 2024 - 20:31 WIT

Warga Passo Semangat Atas Batuan Dari Cawagub Maluku 

Friday, 26 July 2024 - 20:26 WIT

Kontraktor Proyek Drainase Di Kabupaten Kepulauan Aru, Keluh Pemda Belum Cairkan Um.

Friday, 26 July 2024 - 19:35 WIT

Dirjen Dikti Ristek Buka KKN Kebangsaan Ke-XII di Islamic Center

Friday, 26 July 2024 - 15:38 WIT

Lengkap Lima Pelaku Persetubuhan Anak Ditangkap 

Friday, 26 July 2024 - 13:25 WIT

Ribuan Orang Banjiri Pembukaan Turnamen Dandim CUP 1 SBB Di Lapangan Kabaresi Piru.

Berita Terbaru

Headline

Kapolri Buka National Open Karate Championship di Pakansari Bogor

Saturday, 27 Jul 2024 - 08:09 WIT

Headline

Kukuhkan 26 Kades, Ini Pesan Bupati Bursel

Saturday, 27 Jul 2024 - 06:20 WIT

Headline

Warga Passo Semangat Atas Batuan Dari Cawagub Maluku 

Friday, 26 Jul 2024 - 20:31 WIT