Iptu Idris Mukadar, Swadaya Bangun Kantor Kapolsek di Manipa
IM, Ambon-
Polsek Manipa telah 10 tahun defenitif di Kecamatan Kepulauan Manipa, Kabupaten SBB namun tidak memiliki kantor sendiri, rumah warga pun jadi pilihan. Tapi pilihan itu berubah, hingga posisi Kapolsek dijabat Iptu Idris Mukadar SH.I. Berkat tangan dinginnya, sebuah kantor Kapolsek yang representatif pun hadir. Masyarakat setempat mengaku salut dan meminta Kapolda Maluku Irjen Royke Lumowa bertandang ke Pulau Manipa.
Kemampuan Iptu Idris Mukadar yang mantan Kapolsek Luhu ini merangkul masyarakat di daerah tugas bukan hal baru bagi masyarakat tempat dia bertugas. Jiwa kepemimpinan seorang personil Polri yang dibentuk selama pendidikan kepolisian tak disia-siakan. Idris dan anak buahnya mampu menghadirkan sebuah kantor Kapolsek yang representatif yang dibangun secara gotong royong atau swadaya bersama masyarakat.
Berlokasi di Negeri Tumalehu Timur, berbatasan dengan Negeri Kelang Assaude, kantor Kapolsek tersebut tidak saja membuat institusi Polri bangga, tapi juga masyarakat kecamatan itu sejak kantor itu dibangun tahun 2018 lalu.
Bagaimana tidak, kantor yang terlihat layaknya bangunan pemerintah tingkat kecamatan ini, tidak saja dilengkapi ruang Kapolsek, tapi juga ruang untuk 6 kepala unit (kanit), ruang rapat, ruang pelayanan bahkan publik, ruang tahanan. Tak dilupakan, dua WC juga disiapkan.
Seperti diutarakan oleh Ketua Himpunan Mahasiswa Pulau Manipa (HMPM) Wanri Makassar yang mengaku sinis pada awalnya bahkan sempat mempertanyakan status Polsek Manipa akibat tidak mempunyai kantor yang representatif.
Setelah Kapolek Manipa dipimpin Iptu Idris Mukadar, barulah terwujud sebuah bangunan kantor yang permanen untuk para personilnya.
Di situ lah baru dirinya yakin, akui Wanri, kalau Polsek Manipa telah berstatus definitif. “Tentu saja ini membanggakan masyarakat satu kecamatan Manipa,” ujar Wanri ikut bangga.
Menurut dia, masyarakat Manipa baru kali ini menemukan figur kapolsek yang dapat mengangkat citra Polsek tersebut yang selama ini menggunakan rumah masyarakat sebagai kantor. “Kenapa demikian, karena Polsek Manipa yang sudah definitif kurang lebih 10 tahun tapi kantor aslinya tidak ada. Yang ada cuma rumah yang dipinjam pakai dari satu rumah ke rumah,” kata dia.
Menurut Wanri, yang patut diakui, adalah kemampuan sosok Idris dan anak buahnya bekerjasama dengan masyarakat dalam rangka pembinaan ketertiban dan keamanan (Kamtibmas). Menurutnya, Idris Mukadar adalah polisi yang siap memberikan pelayanan dan kontribusi dalam hal kamtibmas dimaksud.
“Kepada bapak Kapolda Maluku dan bapak Kapolres Seram Bagian Barat perlu memberikan perhatian khusus terhadap Kapolsek Manipa dan anggotanya atas dedikasi mereka bagi masyarakat maupun institusi Polri,” ujar Wanri.
Tokoh pemuda Kecamatan Kepulauan Manipa Usman Warang menyatakan, Iptu Idris Mukadar merupakan sosok polisi inovatif. Kantor Polsek yang dibangun secara swadaya ini tidak bisa dinilai sebagai tanggungjawab jabatan maupun tupoksi seorang kapolsek seperti diatur dalam UU Polri No 2 tahun 2002.
“Karena kegiatan Kapolsek Manipa ini bangun kantornya sudah melampaui tugas pokok Kepolisian,” kata Warang.
Dedikasi Iptu Mukadar melalui gotong royong membangun kantor Polsek, juga menyebabkan masyarakat setempat lebih dekat dengan Polri.
Sebagai tokoh pemuda dia menyatakan siap mendukung Polri. Untuk menjaga kondusifitas masyarakat di Kecamatan Kepulauan Manipa. “Dan kami berharap jika sempat, bapak Kapolda datang menengok kantor Polsek Manipa yang sudah punya bangunan yang representatif sebagai hasil swadaya masyarakat kami ini,” pinta Usman Warang.
Usman yang juga Ketua Lembaga Kajian Independen (LKI) Maluku ini menilai terobosannya di daerah tugas bukan hal baru. Ketika menjabat Kapolsek Huamual, dia dinilai berhasil menertibkan penambang liar batu sinabar di kawasan Batu Tambaga, Negeri Iha-Luhu.(pom)