IM,Piru-
Kapolres Seram Bagian Barat (SBB) AKBP Bayu Tarida Butar Butar mengaku angka kasus kejahatan di wilayahnya meningkat. Umumnya kekerasan dipicu oleh miras.
“Di tahun 2019 kemarin telah terjadi peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan tahun 2018. seperti kasus penganiayaan, baik secara kelompok maupun individual. Setelah direnungkan ternyata akibat dari konsumsi minuman-minuman keras seperti sopi.” ungkap Bayu di hadapan sejumlah kepala desa, di Mapolres SBB, Kamis (30/1).
Turut hadir dalam pertemuan itu Bupat Yasin Payapo, para pimpinan unsur Forkompimda antara lain Kepala Kejaksaan SBB, Sugi Carvalo, Pabung Persiapan SBB, Mayor Inf Pantas Hutapea, Kepala Pengadilan, Wakapolres Kompol Akmil Djapa, Para Perwirah Polres, Para Kapolsek, Seluruh Bhabinkamtibmas,serta Kepala Desa Se- Kabupaten SBB.
Sekaligus dalam arahannya, Kapolres menjelaskan adanya program Kegiatan Mari Mangente Kamtibmas (MMK). Menurutnya. ini adalah program Polda Maluku. sebagai ajang silaturahmi untuk menjaga situasi dan kondisi keamanan di wilayah Polres
Kepada para stekholder terutama kades, Kapolres meminta peran optimalnya untuk menjaga situasi dan kondisi kambtibmas di kabupaten Itu. Selain kambtibmas, Kapolres Bayu juga mengingatkan para Kades agar menghindari penyalahgunaan dana desa (DD) dan ADD.
“Berusaha semaksimal mungkin menghindari, kalau tidak mau terseret ke ranah hukum,” ingatnya.
Sedangkan arahan Bupati Moh. Yasin Payapo. menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada jajaran Polres, perangkat kecamatan, hingga pelosok desa, atas dedikasinya selama ini, dalam menjaga situasi keamanan di kabupaten ini.
Pasalanya, kata payapo. Perkembangan kehidupan orang basudara di Kabupaten ini situasi dan kondisi keamanan, ketertiban, kenyamanan, dan kedamaian tetap terjalin dengan baik.
Oleh karena itu. Payapo mengajak semua pihak mengawal dengan rasa tanggung jawab penuh dalam melindungi dan menjaga keamanan, ketertiban, dan ketentraman di kabupaten saka mese nusa ini.
Sementara arahan Kepala Kejaksaan SBB, Sugih Carvallo. Mengajak seluruh perangkat desa dan bhabinkamtibmas untuk menutup kegiatan-kegiatan masyarakat yang betul-betul dapat mengundang masalah berupa minuman-minuman keras.
“Hal ini dilakukan demi menjaga situasi keamanan yang kondusif. apalagi menyongsong pemilihan serentak kepala desa,” harap Carvallo.(abu)