IM, Ambon – Gubernur Maluku, Murad Ismail, mengimbau masyarakat di selatan Pulau Seram, khususnya di pesisir Tehoru-Teluk Telutih hingga Siwalalat untuk tetap waspada pasca diguncang gempa berkekuatan magnitudo 6,1 pada Rabu (16/6).
Imbauan Gubernur ini menyusul peringatan yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) agar masyarakat setempat tetap waspada terhadap gempa susulan dan potensi tsunami akibat longsor di bawah laut.
“Saya minta agar masyarakat tetap waspada sebagai bentuk ikhtiar kita semua,” kata Gubernur di Ambon.
Menurut dia, dengan dikeluarkannya imbauan dari BMKG, masyarakat di pesisir selatan khususnya yang berada di daerah Yaputih, Kecamatan Tehoru (Maluku Tengah) hingga Atiahu, Kecamatan Siwalalat (Seram Bagian Timur) untuk selalu waspada dengan potensi bencana tersebut.
Dirinya meminta agar masyarakat sementara ini segera menjauhi pantai. Sampai saat ini, pihak BMKG masih terus memonitoring gempa susulan yang masih berpotensi terjadi di daerah tersebut.
“Lebih aman menjauhi pantai dan berada di tempat ketinggian,” ajak Gubernur.
Sebelumnya, gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,1 mengguncang Kabupaten Maluku Tengah dan Seram Bagian Timur pada pukul 11.43 WIB.
Gempa tektonik tersebut berada pada titik koordinat 3,39 LS dan 129,56 BT atau 7km timur Tehoru, Maluku Tengah, dan 58km barat daya Kobisonta.
Pusat gempa berada di laut yakni 67km tenggara Maluku Tengah, dengan kedalaman 10 kilometer. Gempa bumi itu dirasakan pada skala III MMI di Tehoru, Masohi, Bula, dan Kairatu, serta pada skala II MMI di Ambon.
Pihak BMKG juga telah mengimbau masyarakat setempat untuk waspada terhadap gempa bumi susulan yang mungkin terjadi. (IM3)
IM, Ambon – Gubernur Maluku, Murad Ismail, mengimbau masyarakat di selatan Pulau Seram, khususnya di pesisir Tehoru-Teluk Telutih hingga Siwalalat untuk tetap waspada pasca diguncang gempa berkekuatan magnitudo 6,1 pada Rabu (16/6).
Imbauan Gubernur ini menyusul peringatan yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) agar masyarakat setempat tetap waspada terhadap gempa susulan dan potensi tsunami akibat longsor di bawah laut.
“Saya minta agar masyarakat tetap waspada sebagai bentuk ikhtiar kita semua,” kata Gubernur di Ambon.
Menurut dia, dengan dikeluarkannya imbauan dari BMKG, masyarakat di pesisir selatan khususnya yang berada di daerah Yaputih, Kecamatan Tehoru (Maluku Tengah) hingga Atiahu, Kecamatan Siwalalat (Seram Bagian Timur) untuk selalu waspada dengan potensi bencana tersebut.
Dirinya meminta agar masyarakat sementara ini segera menjauhi pantai. Sampai saat ini, pihak BMKG masih terus memonitoring gempa susulan yang masih berpotensi terjadi di daerah tersebut.
“Lebih aman menjauhi pantai dan berada di tempat ketinggian,” ajak Gubernur.
Sebelumnya, gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,1 mengguncang Kabupaten Maluku Tengah dan Seram Bagian Timur pada pukul 11.43 WIB.
Gempa tektonik tersebut berada pada titik koordinat 3,39 LS dan 129,56 BT atau 7km timur Tehoru, Maluku Tengah, dan 58km barat daya Kobisonta.
Pusat gempa berada di laut yakni 67km tenggara Maluku Tengah, dengan kedalaman 10 kilometer. Gempa bumi itu dirasakan pada skala III MMI di Tehoru, Masohi, Bula, dan Kairatu, serta pada skala II MMI di Ambon.
Pihak BMKG juga telah mengimbau masyarakat setempat untuk waspada terhadap gempa bumi susulan yang mungkin terjadi. (IM3)