IM,Ambon, Satuan Tugas (Satgas) Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) Pekan Olahraga Nasional (PON) XX/2021 Maluku boleh saja beralibi di depan Wakil Gubernur Maluku Barnabas Nataniel Orno selaku Chief de Mission Maluku di PON Papua jika bubur yang diberikan kepada atlet adalah bubur menado bergizi tinggi.
Akan tetapi, di mata atlet-atlet penghuni Wisma Atlet Karang Panjang, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, Maluku, apa yang diungkapkan Satgas merupakan pembelaan diri yang tidak sesuai fakta. “Itu bubur biasa, bukan bubur menado. Jangan pikir kita tidak pernah makan bubur menado.
Satgas jangan mencari pembenaran,” keluh sejumlah atlet Pelatda PON XX Maluku sebagaimana dikutip dari berbagai sumber.
mempertanyakan mengapa Satgas Pelatda PON XX Maluku hanya mengklarifikasi pemberian bubur,sementara pemberian ikan asin dan tahu isi tidak.
“Kalau hanya bubur yang diklarifikasi lalu ikan asin dan tahu isi kenapa tidak diakui Satgas,” tulis mereka. Salah satu atlet Pelatda PON XX Maluku Julius Lumoly mengecam sikap Satgas Pelatda PON tersebut.
Menurut pemuda Seram Bagian Barat itu selama dirinya mengikuti PON di bawah Panji Maluku baru kali ini dirinya dan atlet-atlet lain diberi makan bubur, ikan asin dan tahu isi.
“Sudah tiga kali Beta ikut PON,tapi baru kali ini Beta merasakan makan bubur dengan ikan asin dan tahu isi,” keluh atlet tinju Maluku itu.
Novi Sahuleka, atlet tinju persiapan PON XX Maluku berharap persoalan makan dan minum atlet Pelatda PON XX Maluku harus dapat diselesaikan sebelum pelaksanaan event olahraga Akbar nasional yang tertunda pelaksanaannya karena pandemi Covid-19.
“Saya tetap berjiwa besar untuk memberikan yang terbaik bagi Maluku. Tapi saya harapkan masalah ini harus diselesaikan sebelum PON Papua agar mental atlet tidak terpuruk,” imbaunya.
Mantan atlet tinju Maluku David Isikiwar menyesalkan kejadian miris ini. Dia mendesak Pemerintah Provinsi Maluku agar merevisi keanggotaan Satgas Pelatda PON XX Maluku.
“Jika Pemprov ingin atlet-atlet tidak buyar konsentrasi ke PON Papua, orang-orang di Satgas Pelatda PON XX Maluku harus direvisi. Ini pengalaman saya ketika masih menjadi atlet,” saran peraih emas PON 2004 Sumatera Selatan dan PON 2008 Kalimantan Timur.
Isikiwar menyetujui usulan praktisi olahraga Maluku Heygel Tengens agar kejaksaan dan kepolisian dapat mengusut dana makan dan minum atlet PON XX Maluku.
“Dana makan dan minum atlet PON Maluku juga harus diaudit agar dapat diketahui sejauh mana pemanfaatan dana tersebut bagi atlet,” tutup peraih perak PON 2016 Jawa Barat. ( W55)