IM,AMBON–Pihak Bank Rakyat Indonesia (BRI) Unit Gemba Kecamatan Kairatu Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) menolak berkomentar soal kasus dugaan pembobolan dana nasabah di bank pelat merah itu.
Sementara kasus tersebut disinyalir telah terjadi banyak kali, dan nasabah tidak menyadari uang mereka hilang di rekening saldo mereka. Seperti diungkap salah satu nasabah BRI Unit Gemba berinisial “N” kepada infomalukunews.com.
Awalnya hanya sedikit-sedikit antara Rp 200 ribu sampai Rp 500 ribu, sehingga dirinya, kata “N” tidak curiga. Tapi kejadian ini terulang kembali, saldo di rekeningnya bahkan berkurang Rp 1,2 juta.
“Jadi nanti setelah saya lihat di saldo hilangnya sampai Rp 1 juta lebih, maka saya engga terima. Saya langsung lapor ke bank-nya,” tutur N melalui telepon seluler Rabu (9/12/2020).
Setelah mengadukan hal itu ke BRI Unit Gemba, uangnya tersebut diganti. Namun kata dia, kejadian seperti ini tidak boleh dibiarkan.
“N” yang juga seorang penyidik pada salah satu institusi negara ini menduga kuat, kasus tersebut dilakukan oleh oknum pegawai bank sendiri.
Menurut dia, jika kejahatan yang menimpa uang nasabah itu dilakukan pihak luar bank, sudah pasti BRI Unit Gemba akan melapor ke polisi. Tapi diduga dilakukan orang bank sendiri makanya tidak dilaporkan.
“Dugaan saya, itu kejahatan oknum internal BRI saja. Kalau bukan kenapa mereka ganti uang saya? Mana mereka tidak lapor ke polisi lagi, jadi kesimpulan saya itu orang dalam saja,” papar N.
Kasus raibnya uang nasabah BRI unit Gemba sempat membuat heboh warga se-Kecamatan Kairatu, khususnya di Desa Gemba. Jumlah yang raib dari saldo rekening mereka cukup bervariasi.
Ada yang mencapai belasan juta hingga puluhan juta rupiah. Dan terbesar sebesar Rp. 90 juta hingga total raibnya uang nasabah bank tersebut diperkirakan mencapi ratusan juta rupiah.
Akibatnya puluhan nasabah bank itu mendatangi BRI unit Gemba, untuk melaporkan kasus ini sekaligus meminta uang mereka yang hilang agar diganti. Banyak juga yang datang sekedar untuk mengecek tabungan dan memblokir rekeningnya.
Bahkan ada juga yang meminta menarik uang tabungannya untuk sementara, karena takut kebobolan seperti nasabah lainnya.
“Uang saya ditarik hingga Rp 20 juta. Makanya saya datang ke bank untuk tanyakan kenapa uang saya bisa ditarik sebanyak itu padahal saya tidak melakukan penarikan,” tutur salah satu nasabah.
Sementara itu, Kepala unit BRI Gemba Budiharjo Darius saat dikonfirmasi menolak memberikan penjelasan melalui telepon seluler. “Sebaiknya anda datang ke kantor saja. Biar nanti kami jelaskan,” ucapnya berdalih.(pom)