IM — AMBON.’ — Pertemuan Manajemen Bank Pembangunan Daerah (BPDM) Maluku dan Maluku Utara dengan Bank DKI dalam rangka penyertaan modal dari Bank DKI ke Bank Maluku dan Maluku Utara beberapa waktu lalu patut di pertanyakan oleh publik, Minggu (28/8/2022).
Pasalnya, dalam persyaratan penyertaan modal minimal harus di setujui oleh Bank Indonesia (BI) selain itu harus melalui RUPS yang di setujui pemilik saham mayoritas di antaranya Pemda Maluku Utara.
Para Bupati dan WaliKota selaku pemegang saham serta stokeholder lainnya. Pertanyaannya apa rencana dan langkah yang di ambil oleh manajemen Bank Maluku dan Maluku Utara, sudah sepengetahuan para pemegang saham apa belum,
Jika rencana ini adalah hasil inisiatif dari manajemen Bank Maluk, maka hal ini patut di pertanyakan oleh publik Maluku.
Setidaknya DPRD Provinsi Maluku juga di libatkan di dalam pengambilan keputusan, karena DPRD punya kewenangan di dalam pengawasan terhadap Bank Maluku dan Maluku Utara tersebut.
Manejemen Bank Maluku di tuntut di dalam pengelolaan perbankan harus menganut asas profesionalitas, trasparan serta akuntable.
Apa lagi menyangkut dengan persoalan penyertaan modal dari Bank DKI ke Bank Maluku sebesar 1, 5 Triliun bukan dana yang kecil.
Jika manajemen Bank Maluku tidak transparan maka ke depan di takutkan kepercayaan publik terhadap Bank Maluku akan semakin menurun.
Dampak lain jika pernyertaaan modal ini di setujui oleh Bank Maluku maka ke depan kepemilikan saham akan beralih ke Bank DKI dengan menyandang status pemegang saham mayoritas, itu artinya implikasi ke depan dividen bank akan lebih besar di miliki oleh bank DKI, dan bank Maluku hanya dari sisi pembagian Deviden akan mendapatkan porsi yang lebih kecil karena komposisi saham telah berubah. Hal ini akan berdampak pada pendapatan daerah yang nantinya akan mempengaruhi pendapatan APBD.
Olehnya itu manajemen Bank Maluku harus berhati hati dalam menjalankan rencana dalam penyertaan modal tersebut.
Untuk mendapatkan informasi yang pasti, Infomaluku.news menghubungi, Humas Bank Maluku dan Malut, Daiyah, mengatakan bahwa, ” musti Bapak tau itu bukan beta punk rana manejemen yang akan menjelaskan, tutupnya.( IM03)