IM, AMBON-Manajemen BRI Pusat sementara melakukan investigasi atas kasus dugaan skimming yang terjadi di sejumlah ATM BRI Gemba, Desa Gemba Kecamatan Kairatu Barat, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB).
Pihak Cabang BRI Masohi yang membawahi BRI Gemba menyatakan, BRI Pusat sedang menelusuri kasus kekurangan saldo tabungan sejumlah nasabah, sementara mereka mengaku tidak melakukan penarikan di ATM pada waktu tersebut.
“Apabila terbukti merupakan tindak kejahatan skimming, Bank BRI bertanggungjawab menyelesaikan hal tersebut,” kata Kepala Cabang BRI Masohi Wawan Indarno meneruskan rilis yang disampaikan Corporate Secretary BRI Jakarta kepada infomalukunews.com, Rabu (11/11/2020).
Wawan menjelaskan pihakmya tidak berwenang memberikan statement terkait kondisi yang terjadi karena kewenangan ada di Corporate Secretary BRI Jakarta.
Menurut dia, Bank BRI telah menerima pengaduan nasabah yang ditindaklanjuti dengan langkah investigasi.
Karena itu, lanjut Wawan, Bank BRI mengimbau seluruh nasabah untuk selalu menjaga kerahasiaan data pribadi dari pihak manapun, termasuk oknum yang mengatasnamakan orang BRI.
Sekedar tahu, skimming sendiri adalah tindakan pencurian informasi kartu (ATM) dengan cara menyalin informasi pada strip magnetik kartu. Yaitu, garis lebar hitam di bagian belakang kartu.
Strip magnetik merupakan tempat tersimpannya informasi di kartu tersebut. Skimming dilakukan menggunakan alat khusus yang ditempelkan pada slot kartu di mesin ATM.
Saat kartu dimasukan ke ATM dan melalui skimmer yang ditempelkan, informasi dari kartu ATM bisa disadap. Atau melalui camera tersembunyi pelaku akan merekam PIN pengguna menekan tombol keyboard pada mesin ATM.
Pelaku bisa langsung menduplikat kartu ATM nasabah dengan menggunakan dari dari alat skimming ke kartu lain yang masih kosong.
Pelaku bisa menggunakan kartu duplikat tersebut di ATM layaknya kartu ATM asli, dengan PIN yang didapatkan melalui rekaman camera tersembunyi.
Sebelumnya diberitakan, dana puluhan nasabah di BRI Gemba, Kabupaten SBB dilaporkan bobol. Mereka baru menyadari setelah melakukan transaksi pada mesin ATM yang ada.
Para nasabah baru menyadari dana mereka dibobol setelah ditelpon sesama nasabah lain. Alhasil puluhan nasabah mulai mengantri di BRI Gemba untuk mendapat informasi itu.
Menurut PR (41), salah satu nasabah BRI Gemba mengaku setelah informasi dia lalu bergegas mengecek saldo dananya pada mesin ATM.
Dia mengaku kaget lantara ada transaksi penarikan sebanyak empat kali, tanpa sepengetahuan dirinya.
“Satu kali transaksi Rp 2,5 juta. Jadi untuk dana saja, dibobol Rp 10 juta dalam semalam, transaksinya di waktu yang sama, Kamis pukul 21.23.WIT” ungkap PR. (pom)