IM, AMBON-Progres kemajuan pelaksanaan proyek Bendungan Way Apo di Kabupaten Buru kini memasuki tahapan paling strategis. Yakni dibangunnya terowongan pengelak untuk mengalihkan aliran sungai ke wilayah aman, bukan saja terhadap kelanjutan proyek tersebut tapi juga masyarakat sekitar.
“Alhamdulilah pak sudah ada pecepatan untuk terowongan mulai jalan, yang waktu lalu belum tersentuh,” tandas Kepala BWS Provinsi Maluku Marva Ibnu kepada infomalukunews.com, Jumat (16/10/2020).
Sebagaimana desain bendungan ini, selain terowongan tipe tapal kuda itu, juga bakal dikebut atau dipercepat adalah pembangunan saluran pelimpah (spillway) dengan tipe kombinasi, yaitu pelimpah samping-pelimpah berpintu.
Saluran pelimpah adalah struktur bangunan mengendalikan aliran air dari bendungan ke daerah hilir. Saluran ini berfungsi melepas banjir sehingga air tidak melebihi kapasitas bendungan.
Harapan agar pelaksanaan pekerjaan Bendungan Way Apo tidak terhambat sebelumnya telah disampaikan banyak pihak. Yang terbaru datang dari Danrem Danrem151/ Binaiya Brigjen TNI Arnold Rittiyauw saat mengunjungi bendungan tersebut.
“Saya harap semua tokoh adat sama- sama mendukung dan membantu jalannya proyek waduk ini, bila waduk ini rampung dapat meningkatkan perekonomian di Pulau Buru dan dapat mengantisipasi genangan banjir yang selama ini dihadapi masyarakat di dataran Waeapo,” ujar perwira TNI-AD satu bintang itu.
Kehadiran Danrem 151/Binaya di lokasi bendungan disambut meriah, baik oleh pihak perusahaan, Pejabat Pembuat Komitmen(PPK) Balai Wilayah Sungai(BWS) maupun masyarakat adat yang bermukim di sekitar bendungan.
Pada kesempatan itu, Danrem juga mendapatkan penjelasan dari PPK Bendungan Way Apo Ruslan Malik terkait dengan struktur bendungan, mekanisme pekerjaan, luas areal yang terdampak serta manfaat dari bendungan maupun situasi Kantibmas di areal bendungan tersebut.(pom)