AMBON – Sekertaris Kota (Sekot) Ambon, A. G. Latuheru resmi melaunching desa Waiheru sebagai desa sadar Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Tenaga Kerja (BPJamsostek) guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan pekerja yang lebih baik. Kegiatan tersebut berlangsung di Kampung Air Salak Waiheru, Rabu (20/11).
Menurut Sekot BPJS Ketenagakerjaan mengutamakan empat produk, “Jaminan sosial yang dilaksanakan BPJamsostek ada empat jaminanan yakni, jaminan kecelakaan kerja, jaminan hari tua, jaminan kematian dan jaminan pensiun,” jelas Latuheru.
Sekot mengharapkan momentum ini menjadi bukti kehadiran Pemerintah Kota (Pemkot) dan BPJamsostek adalah untuk merencanakan penyelenggaraan jaminan sosial yang bermanfaat dan berkeadilan bagi seluruh pekerja secara menyeluruh.
Ia menjelaskan, jaminan sosial ketenagakerjaan sendiri memiliki tujuan untuk memberikan perlindungan yang memadai kepada seluruh rakyat Indonesia dari resiko kehilangan atau kekurangan pendapat sebagai akibat kecelekaan kerja, kehilangan pekerjaan atau usia lanjut, pensiun atau meninggal dunia.
Dikatakannya, selain fokus kepada sektor formal juga mencangkup untuk pekerja di sektor formal, kedepan kita akan upayakan untuk kerja sama sehingga dapat memberikan perlindungan terhadap pekerja sosial lintas agama. “Kita harapkan seluruh pekerja bisa menjadi peserta BPJamsostek,” tandasnya.
Ditambahkannya, tahun ini merupakan, tahun ketiga untuk pelaunchingna desa sadar, dan diharapkan dapat menjadi contoh untuk desa-desa yang lain, karena dapat menjamin kesejahteraan masyarakat. “Untuk itu, diharapkan manfaat jaminan tersebut dapat mengurangi angka kemiskinan yang ada,” ungkap Latuheru.
Pada kesempataan yang sama, Kepala BPJamsostek Cabang Maluku, Alias Muin menyampaikan, BPJamsostek diberikan amanah oleh negara untuk memberikan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan kepada seluruh pekerja, baik itu pekerja di sektor formal perusahan maupun pekerja yang bekerja pada sektor informal.
Menurutnya, program sadar BPJamsostek ini dimulai pada tahun 2017 yang lalu, dan kini telah memasuli tahun ke-3. “Kita di Maluku sudah ada 6 desa sadar yakni, desa batu merah, desa allang, kabupaten Maluku Tengah, desa Latuhalat, desa Hoi yang ada di Kabupaten Maluku Tenggara, dan tahun ini Desa Waiheru dan Amahai Malteng, kita patut bangga hari ini dapat meresmikan desa Waiheru sebagai desa sadar,” tuturnya.
Ia mengatakan, program ini akan diperlombakan secara Nasional setiap tahun di pilih 200 desa untuk menjadi desa sadar BPJamsostek, dan setiap tajun hanya dipilih 8 yang mewakili Nasional untuk menjadi juara di beberapa kategori. ” Kami harap Waiheru tidak kalah, tahun lalu latuhalat yang menajdi juara Nasional sebagai desa sadar Inovatif,” akui Muin. (dd)