IM, AMBON-Untuk melestarikan Sumber Daya Air (SDA) di Maluku khususnya wilayah Kota Ambon, Balai Wilayah Sungai (BWS) Provinsi Maluku dan Kementerian PUPR memperingati Hari Air Dunia ke-29 dengan menggelar seminar bertema peningkatan debit air bagi masyarakat Kota Ambon.
Kegiatan berlangsung di halaman kantor BWS Maluku dihadiri seluruh pegawai balai tersebut maupun Kementrian PUPR yang ada, Senin (22/3/21).
Kepala BWS Maluku Marva Ibnu dalam sambutannya menjelaskan, peringatan Hari Air Dunia merupakan kampanye pengelolaan SDA guna memberikan kontribusi maupun positive influencer kepada masyarakat mengenai pentingnya kelestarian sumber Air.
Peringatan Hari Air tersebut diperingati setiap tanggal 22 Maret, dilakukan dengan tujuan memfokuskan pada pentingnya air bersih dan pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan.
Gagasan tersebut, kata Marva pertama kali dikemukakan pada sidang PBB ke-47 tanggal 22 Desember 1992 di Rio De Janeiro, Brazil.
“Kami berharap ini juga dapat mengadvokasi masyarakat bagaiman meraka bisa perduli terhadap sumber-sumber air,” ujar Marva Ibnu.
Sumber-sumber air tersebut terutama mata air dan air permukaan. “Karena kedepan air akan lebih sedikit jumlah daripada yang kita konsumsi, saat ini,” ingatnya.
Menurut Marva Ibnu, bila mana ada kesadaran dari semua elemen masyarakat maupun pemerinta daerah maka air tetap dapat di akses dengan baik sesuai harapan dari peringatan Hari Air Sedunia 2021 ini.
Dijelaskan, program Kementerian PUPR yang menyangkut pemberdayaan masyarakat adalah program P3GHI yang di tahun ini dilakukan pada 90 titik yang nanti dapat menghasilkan air bagi masyarakat.
Diharapkan program tersebut berlangsung sebelum lebaran dan sudah mencapai 70% hingga 90% untuk menunjang perekomian dan maupun membuka peluang kerja suatu lokasi.
“Perkerjaan yang sudah dikontraktual. Namu kita melakukan perubahan terhadap kontrak yang ada. Untuk mengakomodir masyarakat agar bisa masuk dalam perkerjaan padat karya juga”,tandasnya
Diungkapkan Marva, hal itu sudah ditetapkan Menteri PUPR dan di Maluku dilaksanakan di pulau Buru dan Pulau Seram. (w55).