AMBON -Wakil Walikota Ambon, Syarif Hadler secara langsung mengukuhkan anggota Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) Kota Ambon, usai membuka acara PIK-Remaja di Pattimura Park, Rabu (23/10).
SKK diharapkan mengintegrasikan pendidikan kependudukan dan keluarga berencana kedalam beberapa mata pelajaran sebagai pendalaman materi pembelajaran, berupa pojok kependudukan sebagai salah satu bahan ajar peserta didik.
Menurut Wawali, di era saat ini jumlah usia produktif berusia 15-65 tahun proporsinya lebih dari 50 persen dibandingkan usia non produktif (0-14) tahun dan lebih dari 65 tahun, sehingga perlu dipersiapkan generasi yang berkualitas agar pada saatnya nanti tenaga kerja melimpah menjadi berkah bukan malah menjadi bencana.
“Upaya pembentukan generasi berencana agar guru dan peserta didik dapat memahami isu kependudukan. Dan guru dapat mampu mengintegrasikan isu kependudukan dalam pembelajaran sesuai kurikulum Tahun 2013,” jelasnya.
Ia menambahkan, pembentukan SKK ini tidak terlepas dari upaya pemerintah dalam mensikapi akan datangnya bonus demografi di Indonesia pada Tahun 2020 hingga 2035 mendatang.
Dengan adanya SKK ini, lanjut dia, diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran kependudukan di wilayah tempat tinggal siswa dan bertanggung jawab pada perilaku adaptif guna menghadapi dinamika kependudukan.
“Dengan demikian adanya sekolah siaga kependudukan (SKK) diharapkan meningkatkan kualitas peserta didik pada bidang kependudukan dan siap menghadapi tantangan dimasa yang akan datang,” harap Hadler.
Tak hanya itu, Hadler, juga mengingatkan para remaja untuk tidak terpengaruh dan tergiur oleh materi media yang nilai-nilainya jauh dari hal yang positif, sehingga dapat membawa dan menjerumuskan remaja kepada hal yang negatif mengikuti budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa.
“Manfaatkanlah internet dan media sosial hanya untuk belajar dan menggali ilmu pengetahuan yang mencerdaskan dan dapat membantu pembelajaran kalian diskolah masing masing,” tutupnya. (dd)