IM, PIRU-Entah tahu atau pura-pura tidak tahu oleh Ongki Payapo sebagai Plt Kepala BPBD Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) yang jelas belum ada progres dana bantuan bagi warga terdampak gempa bumi itu kapan diberikan.
Belum lagi hal itu terjawab, datang informasi mengejutkan, keprihatinan 1306 KK warga di daerah itu diduga hendak dimanfaatkan oleh oknum-oknum tak bertanggungjawab.
Dengan dalih untuk memperlancar pencairan dana bantuan perbaikan rumah-rumah mereka yang rusak, warga dipungut biaya administrasi.
“Dong (mereka) perjanjian bulan ini bayar, makanya dong ada minta biaya administrasi lagi. Tiap orang dalam satu kelompok, Rp 100 ribu,” kata Ny Adiyat Aholo dihubungi infomalukunews.com melalui telepon seluler, Selasa (16/3/2021).
Warga Desa Waitasik Kecamatan Kairatu Kabupaten SBB ini menjelaskan biaya administrasi tersebut dipungut atas persetujuan ketua kelompoknya, yang memiliki anggota 11 orang.
Sementara seluruh persyaratan administrasi telah dipenuhi pihaknya, meski relatif sukar dipenuhi karena membutuhkan biaya untuk pengurusannya.
Ny Adiyat mengaku cukup lama menunggu bantuan dana itu dikucurkan ke warga yang berhak seperti dirinya.
“Sampai ini katong (kami) belum dapat-dapat dana itu lae, jangan cuma janji,” sesal Ny Adiyat.
Diakui, karena jenuh menunggu lama, akhirnya dia berinisiatif memperbaiki rumahnya yang rusak berat dengan biaya sendiri.
Sebelumnya Bendahara BPBD Kabupaten SBB La Ucu mengaku, dana senilai Rp 30,965 miliar telah ditransfer BNPB ke rekening Pemkab SBB.
“Dananya masih di BNI,” kata La Ucu singkat.
Agus, yang juga staf Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB mengaku berkali-kali meminta penjelasan terkait keterlambatan realisasi dana itu.
Yang anehnya, setiap dikonfirmasi pihak BPBD Kabupaten SBB mengaku tidak ada kendala apa pun untuk pengucuran dana itu.
“SBB saya tanya katanya gak ada masalah. Tapi kok progres minim, ini yang tanda tanya,” ujar Agus dengan nada heran.
Sesuai rencana, pihaknya kata Agus, Kamis pekan in melakukan pertemuan dengan Bupati SBB Yasin Payapo.
Tapi pertemuan belum bisa dilakukan lantaran, Bupati Yasin Payapo dan Sekda Kabupaten SBB Mansyur Tuharea tengah berada Jakarta, sehingga pertemuan ditunda.(pom)