IM,Piru-
DPRD Kabupaten Seram Bagian Barat, gelar rapat dengar pendapat dengan gabungan Komisi A, B dan C. Bersama instansi lintas sektoral pemerintah kabupaten.
Rapat tersebut dipimpin langsung oleh Wakil Ketua I, Arifin Grisya Porland. bertempat di ruangan DPRD, Kamis (9/1).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Dengan menghadirkan para petinggi dari beberapa instansi kemitraan terkait, yakni diantaranya, Kepala Dinas Kesehatan, Yohanis Tappang. Kepala Dinas Sosial, Joseph Rahantan. Kepala Bkpsdm, Manan Tuarita. Camat Huamual Belakang. Kepala Puskesmas Waesala, Ahmat Tanloton. Penjabat Desa Waesala, Hasan Samal. dan Ketua BPD Desa Waesala, Kasman Umasugi.
Rapat ini bertujuan untuk menyikapi masalah yang diduga “gizi buruk” yang terjadi di Dusun Ulusadar, Desa Waesala, Kecamatan Huamual Belakang, Kabupaten Seram Bagian Barat.
Seperti yang dikutip media ini, dalam paparan Sekretaris Komisi I, Eko Budiono. Bahwa, beradasarkan hasil pengawasan dilapangan secara fakta adanya terjadi penderita atas nama fatin, dan dua orang lainnya. telah diduga mengalami”gizi buruk”.
Sementara paparan Ketua Komisi I, Jamadi Darman. dalam komentarnya. persoalan yang “kami” temukan baru-baru Ini, yakni kasus “gizi buruk”. yang terjadi di kecamatan huamual belakang, dirinya merasa tersinggung, akibat dinilai terlalu politisir oleh pemerintah daerah atas kinerja para wakil rakyat ini.
Jamadi mengingatkan. apa yang “kami” lakukan itu adalah bagian dari rasa kemanusiaan, dan ini fungsi pengawasan sebagai wakil rakyat terhadap masyarakat. kenapa dinilai seperti itu. Tegasnya
Bahkan, kata politisi Partai Amanat Nasional itu. ini baru episode pertama, masih banyak episode-episode berikut, yang saya sampaikan ke pemerintah daerah.
Sambung wakil rakyat ini, meminta kepada penjabat desa waesala agar sediakan sebidang tanah untuk keluarga fatin yang diduga korban gizi buruk ini. mengingat kondisi rumah tak layak lagi untuk dihuni. soal biaya untuk bangunan rumah, saya bersama teman-teman komisi I akan menanggulangi, bila pemda tak membangunnya. Akuinya.
Usai rapat, Wakil Ketua I, Arifin Gersya Porland. Menemui Wartawan diluar untuk melakukan wawancara.
Dalam wawancara, Porland menyebutnya. Hasil rapat tersebut. terdapat 8 (delapan) poin untuk direkomendasikan ke pemerintah daerah, terutama instansi-instansi terkait.
(Pertama), kata porland. dinas kesehatan segera membenahi sistem pelayanan kesehatan pada setiap puskesmas yang ada di 11 kecamatan, dan (kedua), penambahan tenaga medis. terutama bagian gizi.
Lanjut porland. Yang (Ketiga), segera melakukan evaluasi terhadap pimpinan puskesmas desa waesala karena dinilai telah lalai saat melaksanakan tugas.
(keempat), diduga akibat mabuk kepala puskesmas waesala tak mampu mengendalikan mobil, sehingga mobil ambulace itu mengalami kerusakan.
Sambung porland. Yang (kelima), mobil ambulance diduga selalu dipakai oleh kapus waesala, diluar jam kedinasan, bahkan secara nyata, mobil itu terlihat mangkir di tepi pantai.
(Keenam), terkait dengan dana BOK penyaluran kesehatan harus sesuai dengan penggunaannya dan harus dikelola dengan baik untuk kepentingan masyarakat setempat.
(Ketujuh), Untuk kepala dinas sosial segera membenahi data kemiskinan. mulai dari data penerima raskin, rastra, hingga bantuan non tunai. untuk menjadi acuan bagi “kami” di dewan.
Porland meminta. Dengan harus turun ke lapangan untuk mengkroscek data secara valid. Dengan menyandingkan data, agar tidak terjadi tumpang tindih. Harapnya
- Dan yang terakhir wakil ketua I ini. (kedelapan), Untuk Kepala bkpsdm, dalam rangkah penempatan pegawai pada puskesmas harus sesuai dengan keahlian, agar terciptanya pelayanan yang baik bagi masyarakat. Terangnya.(abu)