AMBON-Kapal Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) seharga Rp 7,1 miliar bakal jadi polemik lagi.
Bocoran informasi yang diterima infomalukunews.com menyebutkan proyek pengadaan kapalnya sarat aroma korupsi.
Itu setelah proyek pengadaan pertama tahun 2019 dibatalkan Pemkab SBB dengan alasan akhir tahun anggaran. Sehingga alokasi anggaran direalisasi tahun berikutnya.
Tapi yang terjadi tender dibatalkan secara sepihak oleh Pemkab SBB. Sedang anggaran tahun 2019 diduga digunakan untuk kepentingan lain.
Kemudian tender ulang dibuka lagi, pemenangnya masih sama, yakni PT Kairos Anugerah Marina, pimpinan Stanley Pirasouw.
“Jadi diduga ada dobol anggaran di proyek pengadaan kapal itu,” ujar sumber infomalukunews.com, Senin (21/12/2020).
PPK pengadaan kapal Dishub Kabupaten SBB, Ny Herwiin membantah saat dikonfirmasi terkait gambar dimensi kapal yang diperlihatkan kepadanya. Pada gambar rencana tersebut terlihat kapal bermesin tempel tiga unit.
Padahal gambar kapal yang dikantongi infomalukunews.com diperoleh dari dokumen perencanaan Dishub Kabupaten SBB sendiri.
“Itu bukan gambar kapal kita pak,” jawab Ny Herwiin melalui pesan whatsapp, Senin (21/12/2020)
PPK Dishub Kabupaten SBB itu membantah kalau kapal senilai Rp 7,1 miliar itu bermesin tempel. Menurutnya, kapal tersebut bermesin dalam.
Sebelumnya kontraktor pengadaan kapal Stanley Pirasouw mengaku bodi kapal telah selesai di galangannya. Tinggal pemasangan ‘mesin dalam’ yang sementara diangkut dari Jepang ke galangan kapal melalui pelabuhan Singapura.
Tapi oleh PPK dibantah mesin kapal dibeli di Jepang. “Mesin itu bukan dibeli di Jepang pembelian mesin itu melalui distributor Yanmar di Jakarta. Tapi memang mesinnya didatangkan dari Jepang oleh pihak distributor,” jelas Ny Herwiin.
Sebelumnya, Stanley Pirasouw dihubungi melalui telepon seluler mengaku mesin kapal yang dipesan pihaknya bermerek Yanmar dengan tenaga kuda sebesar 700 HP itu sesuai perkiraan masuk pelabuhan Singapura pada 23 Desember 2020.
“Jadi kalau bodi kapal, tidak ada masalah lagi. Sudah selesai. Tinggal mesinnya saja masih di perjalanan,” terang Pirasouw.
Dia juga mengaku sesuai kontrak pengadaan kapal selesai per 31 Desember tahun 2020 lengkap dengan mesin. Tapi karena kondisi pandemi korona mesin kapal terlambat tiba di galangannya kawasan Kali Baru Kecamatan Paku Haji, Kabupaten Tangerang Provinsi Banten.
Pimpinan PT Kairos Anugerah Marina itu berdalih kapal terlambat diselesaikan akibat tender sebelumnya tahun 2019 dibatalkan oleh Pemkab SBB tutup tahun anggaran. Setelah kembali memenangkan tender barulah pihaknya mulai mengerjakan kapal itu.(pom)