IM, Piru – Terkait isu pekerjaan fiktif di Desa Seriholo kabupaten Seram bagian barat (SBB), yang diduga sebagai penyalahgunaa Dana Desa, yang diberitakan pada tanggal 13 September 2021.
Oleh karna itu, Sekretaris DPC GMNI SBB. Fisris Sea. Mengatakan bemberitan tersebut dinilai menyudutkan sepihak dalam hal ini adalah Sekretaris Desa dan Ketua BPD Desa Seriholo, Kabupaten seram bagian barat.
“Secara rasional yang kita tau bahwa terkait dengan keuangan dana desa dalam hal ini yaitu bendahara, tapi sebagian masyarakat menjastifikasi bahwa, terkait dengan pekerjaan fiktif yang dilakukan lebih mengarah kepada Sekretaris Desa dan juga Kepala BPD Desa Seriholo”, kata Fisris Sea kepada Media, Rabu (22/09).
Senada yang Sama juga di katakan Ketua Komisariat GMNI FKIP Unpatti Cabang Ambon. Domi Neyte. Dalam dugaan pekerjaan fiksitif di desa Seriholo, Kabupaten seram bagian barat jangan hanya sepihak yang di tuduhkan kepada Sekretaris Desa dan juga Ketua BPD Desa Seriholo saja, akan tetapi dalam hal ini bendahara juga yang lebih berperan dalam anggaran dana desa tersebut.
“saya sarankan kepada pihak yang berwajib untuk menyelidiki terkait dengan dana desa yang dikatakan fiktif oleh oknum-oknum tertentu, yang seharusnya lebih baik di tunjukan kepada Bendahara Desa Seriholo karena terkait dana desa yang lebih mengetahui adalah Bendahara dan Pejabat sebagai kepala pemerintahan di Desa Seriholo”, ungkap Domi.
Sedangkan menurutnya, pemberitaan yang ada perlu di review kembali agar tidak ada salah tafsir di tengah-tengah masyarakat Desa Seriholo agar tidak termakan isu-isu yang membuat kehidupan masyarakat di Desa Seriholo menjadi renggang oleh hal tersebut yang diberitakan hari lalu.
“Sebagai orang yang baik saya mengajak untuk lebih mengedepankan asas kekeluargaan dan kebersamaan, agar supaya terwujud pembangunan di Desa Seriholo dengan baik”, terangnya.
Lanjutnya, menggunakan konsep masyarakat padahal hanya segelincir orang yang mempunyai kepentingan semata, karena hal ini mereka akan terus mengawal terkait dengan pemberitaan ini karena sudah menjadi konsumsi publik.
“Terkait dengan pemberitaan pekerjaan fiktif yang menggunakan dana desa, ada sedikit kejanggalan bagi saya dalam pemberitaan tersebut, hal ini karena di dalam isi berita sepertinya beberapa point yang diberitakan ada unsur kecurigaan bahwa mungkin saja orang ketiga yang memberikan data sehingga terlihat terperinci kalau di cermati, maka dengan demikian sepertinya ada apa dengan pemberitaan yang terjadi, atau ada oknum tertentu yang bermain arus dengan semua ini”, tuturnya. (IM04).