IM, PIRU-
Aksi protes anggota DPRD SBB Ode Masihu yang membuang singkong, keladi goreng dan kue agar-agar hingga berserakan di lantai karena kesal dengan sajian sarapan pagi seperti itu, didukung sejumlah anggota DPRD SBB lainnya.
Salah satunya, politisi PAN yang juga Ketua Komisi I DPRD SBB Jamadi Darman. Menurutnya, kekesalan Masihu bukan karena itu singkong atau keladinya, tapi karena kucuran anggaran untuk makan minum anggota DPRD cukup besar tapi yang disajikan tidak sesuai dengan besarnya anggaran.
“Cukup besar loh, ada Rp 1,6 miliar lebih itu. Baru (singkong) yang disajikan, kalo di kamera hape orang bisa bilang kasbi goreng masih bagus, tapi kemungkinan sudah dua tiga hari punya itu. Siapa yang seng marah,” ujar Jamadi kepada infomalukunews.com melalui telepon seluler.
Hal itu perlu disampaikan ke publik, kata dia, karena adanya dugaan Bagian Umum Sekretariat DPRD SBB asal-asalan menggunakan jasa catering terkait kebutuhan makan minum anggota DPRD SBB.
Ironisnya, dari informasi yang diperoleh dari rekan-rekan sesama anggota DPRD, ungkapnya, jasa catering yang digunakan terkesan murahan disamping tidak higienis dalam cara menyajikan kebutuhan makan minum anggota DPRD.
“Itu di Waisarissa, dan bukan rumah makan. Ada teman-teman yang sudah pernah lihat dong pung dapur, seng layak. Mungkin kanal-kanal saja deng Sekwan, lalu kerjasama,” beber Jamadi.
Bukan saja panganan, minuman yang disajikan oleh pihak pengusaha catering juga tidak memuaskan. “Akang pung kopi seng berasa kopi betul-betul. Rasa lain, kalo tumpah di baju, mungkin rendam dengan baiclin 2 hari baru hilang ka apa itu,” ujarnya heran.
Seperti diberitakan, gegara disajikan sarapan pagi dengan ubi goreng, keladi dan agar-agar tidak sesuai selera, Sekretaris Komisi II DPRD, Ode Masihu mengamuk. Politisi Partai Gerindra ini membuang semua kue tersebut ke lantai.
kronologis kejadiannya terjadi Jumat (17/1) lalu ketika Sekretaris Komisi II DPRD dan anggota DPRD lainnya sedang bersiap-siap menuju ke Kecamatan Taniwel dalam rangka kunjungan kerja.
Di saat itu Masihu masuk ke ruangan untuk sarapan pagi, tak diduga sewaktu melihat yang terhidang di meja hanya singkong, keladi goreng serta agar-agar agar-agar, sontak Masihu jengkel. Dia membuang semua panganan itu hingga berhamburan di lantai ruangan itu.
Sambil marah-marah, Masihu mempertanyakan kue lain. Dia memprotes keras panganan yang setiap sarapan pagi hanya jenis umbi-umbian tersebut.
Kekesalan Masihu tertuju ke pihak bagian umum Sekretariat DPRD, yang menurutnya perlu dipertanyakan. Sebab uang makan minum dianggarkan cukup namun dalam realisasi tidak sesuai.
Menurutnya, apa yang disajikan itu tidak etis karena hidangan berupa gorengan seperti ubi, keladi dan kue agar-agar melalui pesanan jasa katering
“Saya harus menyampaikan hal ini dalam rapat, karena apa? yang sering kali disajikan kue-kue untuk sarapan pagi sangat memalukan dan tidak etis,” tandas Masihu, kepada Siwalima, di Kantor DPRD Jumat (17/1) lalu.(pom)