IM, NAMLEA,- Pejabat kepala Desa Masarete. Kecamatan Teluk Kaiely, Kabupaten Buru, Ahmad Belatu, mengancam Dua Wartawan yang keseharian bertugas di Kabupaten Buru menggunakan senjata tajam (sajam) jenis parang. Kedua wartawan tersebut yakni, Media Online Bratapos.Com atas nama Sarbin Kalidupa dan Media Online,Hanter.Com atas nama Hasan Assagaf Kami Kemarin 13/2 2020 pukul 17,50 Wit.
Kejadian ancaman dengan Parang/ Golok itu lantaran Dua kulit tinta mendatangi Sang Kades di kediaman di Kota Namlea untuk melakukan Konfirmasi terkait dengan pembayaran uang lampu yang menjulang tinggi dan harga barang/ Lampo tersebut belum dilunasi Sang Kades, sementara Bendahara Sang Kades menyatakan sikap lewat telepon Selurer bahwa, Lima buah Lampo jalan bermerek Standar Nasional Indonesi(SNI) dari PT Cahaya Indonesia tahun anggaran 2019 sudah diselesaikan dengan pihak Kontrankto pengadaan Lampo dan uang tersebut Beta sudah serahkan kepada Pa Kades untuk selanjutnya di serahkan ke pihak kontraktor, namun hingga saat ini bukti pembayaran dari Pa Kades melalui pihak Distributor juga, Beta belum terima”Ujar Bendahara Desa Masarete.
Saat Dua Wartawan temui pejabat Kades di kediaman,Kamis Kemarin, pejabat Kades, Ahmad Belatu menjelaskan bahwa, uang Limabuah lampu Tiga buah sudah di bayar ke pihak Perusahaan PT Cahaya Indonesia dan sisa Dua buah Lampo milik perusahan tersebut akan di bayar nanti pada awal tahun 2020, namun Dugaan kuat hingga kini belum juga Dua buah Lampo jalan belum dilunasi Sang Kades, sementara pihak Bendaharan sudah menyerahkan jumlah nilai uang lampo Lima buah/per buah 28 juta kali Lima Buah dan uang tersebut Beta sudah di serahkan kepada pak Kades.
Pertanyaan yang bertubi- tubi dari Dua Wartawan mengarah ke Pejabat Kades Desa Masarete dan pert5anyaan itu tidak bisa terjawab dedngan baik dan selanjutnya pertanyaan Dua Wartawan tersebut, akhirnya Sang Kades naik pitam dengan suara lantang menyatakan bahwa Demi Allah Swt Beta tidak makan uang Lampo, suara Lantang Sang Kades itu mengundang Masyarakat yang berlalu lalang mengerumuni kejadian tersebut
Selain Dua Wartawan juga didampingi salah satu pegawai Dkistributor dari PT. Caha Indonesia, ketika bertanya Sang Kades bahwa RAP yang dikantongi Pak Desa ada perbedaan dengan RAP yang dikeluarkan Kanto Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa(BPMD) Kabupaten Buru, mendengar pertanyaan dari suara Distributor, sekejab Sang Kaddes Naik Pitam dan memukul meja tamu yang beralaskan Kaca yang berhamburan diatas lantai, namun bukan itu saja Sang Kades dengan suara lantang Kamong tunggu di situ beberapa detik kemudian Sang Kades kebelakang bagian Dapur dan keluar dengan Golok/ Parang” Ujar Dua Wartawan Kabupaten Buru.
Karena merasa terancam dengan parang Dua Kulit tinta bersama pihak Distributor, akhirnya mereka menghidar diri dari amukan Sang Kades yang mengunakan barang Sajam/Parang, dan ketika itu pula Saya suda meninggalkan rumah kades dan kembali ke rumah kediaman Saya” Ujar Wartawan Bratapos.Com/ Sarbin Kalidupa(AK).
