IM, PIRU-Himpunan Pemuda Pelajar Mahasiswa Hualoy (HIPPMAH) mempertanyakan data-data mahasiswa yang diambil untuk keperluan pemberian bantuan di masa pandemi Covid-19.
“Kami mempertanyakan data mahasiswa yang diminta baru-baru ini dengan dalil bahwa, akan ada bantuan lansung dari pemerintah daerah. Jangan sampai data-data itu cuma modus untuk kepentingan yang tidak jelas oknum-oknum Pemda SBB,” ujar Ketua umum HIPPMAH, Muslim Azhari Saleh Lussy dalam rilis yang diterima infomalukunews.com, Minggu (5/7/2020).
Dia meminta kejelasan soal data-data para mahasiswa HIPPMAH, dipergunakan untuk apa. Sebab diketahui sebanyak Rp 43,9 miliyar dari APBD Kabupaten SBB tahun 2020 dialokasikan untuk penanganan Covid-19.
Dari angggaran jumbo itu untuk penanganan dan perlindungan masyarakat dari Covid-19 sebesar Rp 28.149.522.349, jaring pengamanan sosial Rp. 11.954.427.555 dan pengamanan dampak ekonomi masyarakat Rp 3.851.890.100.
“Informasinya dana yang sudah terpakai sebesar Rp 15,9 miliyar lebih . Dengan terpakainya anggaran sebesar itu mestinya pemerintah daerah SBB lebih transparan dan terbuka ke masyarakat,” tandasnya.
Dan soal transparansi bantuan pemda ini kemungkinan juga dipertanyakan oleh mahasiswa dari desa-desa lain, sebab informasi disampaikan lansung oleh pemerintah desa.
Sebelumnya, ungkap dia, pemerintah Desa Hualoy, Kecamatan Amalatu Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) menghubungi pihaknya agar memasukan data mahasiswa untuk disampaikan ke Pemda Kabupaten SBB.
Data tersebut sudah diberikan kepada sekretaris desa sekitar dua bulan lalu. Bahkan minggu lalu ditanyakan kembali ke sekdes Hualoy namun jawabannya belum ada kejelasan dari pemda.
Muslim mengaku, HIPPMAH merespon niat baik pemda terkait mahasiswa SBB dimasa pandemi ini. Namun harus ada kejelasan terhadap apa yang dijanjikan untuk mahasiswa lewat pengumpulan data-data.
“Semoga tidak ada tebang pilih dalam hal pemberian bantuan yang di lakukan pemda SBB saja itu harapan kita,” tutup Muslim.(pom)