Data Luas Desa Keliru, Mahasiswa Buano Demo BPS

- Publisher

Wednesday, 4 December 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

IM, PIRU-
Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Nusa Puan (Hipma-Nusa Puan) berunjuk rasa di kantor Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten SBB, Rabu (4/12).

Dalam aksinya mahasiswa dari Negeri Buano Utara Kecamatan Huamual Belakang Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) ini menilai kantor statistik milik negara itu, tidak profesional.

BPS mengeluarkan data menyangkut luas wilayah Negeri Buano Utara hanya 35.98 km persegi. Sementara desa tetangga Buano Selatan yang dimekarkan dari desa tersebut dirilis dengan wilayah yang lebih luas mencapai 91.57 km persegi.

“Luas wilayah Buano Utara berada pada angka 35.98 km persegi mestinya pada angka teratas, bukan sebaliknya. Karena Negeri Buano Utara yang mekarkan Buano Selatan,” kata salah satu orator demo Usnadin Tombalissa.

Dikatakan Negeri Buano Utara memiliki 4 dusun, sementara Buano Selatan hanya 2 dusun, ini tidak realistis, sehingga dipertanyakan sumber datanya dari mana BPS menyatakan luas wilayah desa Buano Selatan lebih luas daripada Buano Utara.

“Padahal secara historis, Buano Utara yang mekarkan Buano Selatan menjadi desa admistratif. Ini sangat tidak masuk akal,” kata salah satu pendemo.

Mahasiswa mendesak kantor BPS Kabupaten SBB segera memperbaiki data uas wilayah dari dua desa tersebut, demi menjaga kenyamanan “orang basudara” di pulau Buano.

Koordinator aksi, Wan Tamalene menolak tegas data luas wilayah ulayat versi BPS tersebut karena tidak sesuai dengan fakta otentik di lapangan.

Wan Tamalene mengingatkan pihak BPS melibatkan kedua pemerintah desa, tokoh adat, tokoh masyarakat dan pemuda untuk menyesaikan persoalan data tersebut.

“Selama tiga hari, waktu kita berikan kepada Kepala BPS turun ke pulau Buano untuk selesaikan persoalan. Jika tidak, maka kami akan datangi kantor BPS dengan massa yang lebih besar,” tandas Wan Tamalene.

Kepala BPS Yuliana Marlissa di depan pendemo menjelaskan ada dua jenis data yang diriliskan oleh BPS yakni, data primer dan sektoral.

Data primer sumber datanya dari lembaga BPS itu sendiri, sementara data sekunder sumber datanya adalah bagian Pemerintahan Pemda Kabupaten SBB.

“Sampai saat belum diverifikasi,” akui Yuliana.(abu)

Berita Terkait

Mudahkan akses jalan , babinsa dan warga buat jalan setapak.
Dandim 1502/Masohi Damping kunjungan kerja Pangkogabwilhan III .
Rangkaian Kunjungan Kerja Pangkogabwilhan III di Wilayah Kodim /Masohi
Bupati SBB : Keikutsertaan Desa Di Pilkades Berdasarkan Musdes Yang Tertuang Dalam Keputusan BPD
Tanggapi Protes Mantan Peserta Pesparawi XII, Ketua LPPD SBB Nyatakan Audisi Persparawi XIII Adalah Wewenang LPPD Provinsi
Syukuran HUT GPM Ke- 86, PLT Bupati SBB Bagikan Paket Sembako Bagi Para Janda dan Duda
Realisasi Bantuan Warga Terdampak Gempa di SBB Mencapai 97,53 Persen
Plh Bupati SBB Minta DD-ADD dan Pilkades Dikawal
Berita ini 430 kali dibaca

Berita Terkait

Tuesday, 25 January 2022 - 07:59 WIT

Mudahkan akses jalan , babinsa dan warga buat jalan setapak.

Tuesday, 11 January 2022 - 19:14 WIT

Dandim 1502/Masohi Damping kunjungan kerja Pangkogabwilhan III .

Tuesday, 11 January 2022 - 19:11 WIT

Rangkaian Kunjungan Kerja Pangkogabwilhan III di Wilayah Kodim /Masohi

Friday, 24 September 2021 - 12:17 WIT

Bupati SBB : Keikutsertaan Desa Di Pilkades Berdasarkan Musdes Yang Tertuang Dalam Keputusan BPD

Friday, 17 September 2021 - 19:23 WIT

Tanggapi Protes Mantan Peserta Pesparawi XII, Ketua LPPD SBB Nyatakan Audisi Persparawi XIII Adalah Wewenang LPPD Provinsi

Berita Terbaru