IM-Ambon, — Kepala Sekolah Dasar (SD) di Desa Namara, Kecamatan Aru Tengah, Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku Juliana Ririhena dicopot dari jabatannya.
“Iya benar, saya dinonjob, tapi enggak tau masalah apa, berita nonjob itu setelah diberi tahu oleh teman saat ditelpon katanya bupati baru saja lantik kepsek baru,”kata Juliana, melalui rekaman suara, Kamis, (10/3).
Setelah menerima informasi pencopotan, Juliana lantas bertemu Bupati Johan Gonga dan mempertanyakan alasan kenapa ia dicopot dari kursi kepala sekolah karena merasa tidak pernah memiliki keselahan.
Namun, Juliana berkata bupati berdalih bercopotan itu terkait Juliana tak memilih calon kades terpilih bernama Kostapina di Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak di Kepulauan Aru pada Senin, (16/3) lalu.
“Saya menerima laporan dari anggota DPRD Kabupaten Kepulauan Aru bernama Abraham Mangar dan Camat Aru Selatan bahwa saat Pilkades ibu tak mendukung kades Namara terpilih,”ujar Juliana mengutip kalimat bupati.
Lebih lanjut Juliana berkata, ia tak berbuat banyak setelah mendengar alasan pencopotan dari mulut sang Bupati. Ia pun memutuskan untuk pamit dan pulang ke rumah di Desa Namara, Kecamatan Aru Selatan, Kabupaten Aru.
Juliana menduga alasan pencopotan dirinya dari kursi kepala sekolah menyusul anggota DPRD Kabupaten Kepulauan Aru daerah pemilihan Kecamatan Aru Selatan Abraham Mangar itu pernah didoakan untuk tidak menjadi anggota dewan di pileg 2024 mendatang.
“Jadi Abraham ini anak murid saya, dulu saya pernah ngomong ke dia, kamu enggak bisa jadi anggota dewan, namun setelah jadi anggota dewan dia balas dendam,”pungkasnya.(IMO3)