INFOMALUKUNEWS.COM,AMBON,–Perhelatan politik Indonesia masih terus bergulir di tahun 2024, tak terkecuali dengan kota Ambon, percaturan politik berlangsung lewat sosialisasi tim sukses baik di lingkungan masyarakat secara langsung maupun media sosial.
Menariknya, pilkada kota Ambon kali ini diwarnai oleh sejumlah nama antara lain, Bodewin Wattimena (Sekretaris Dewan Provinsi Maluku/Mantan Pj Walikota), Jantje Wenno (Anggota DPRD Provinsi Maluku), A.G Latuheru (Mantan Sekkot Ambon), Alexander Waas (Pengacara),Agus Ririmasse ( Sekkot Ambon ), Mus Mualim (Pengusaha).
Bursa pemilihan kian memanas dikarenakan sudah mendekati waktu pendaftaran di KPU yang dijadwalkan tanggal 27-29 Agustus 2024, demikianlah akrobatik politik dimainkan oleh para kandidat, maupun fungsionaris partai politik.
Saling Serang lewat data fakta dan opini semakin berseliweran akan track record masing-masing kandidat dipertontonkan kepada khalayak ramai.
Hal ini mendapat sorotan tajam dari sekretaris Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Ambon Wilson A Rahayaan. Rabu 17/07/24.
Dirinya mengaku sungguh gelisah dengan perilaku demokrasi lewat tim sukses para kandidat yang saling menjatuhkan untuk mendapatkan simpati masyarakat.
Catatan penting yang disampaikan oleh Wilson ialah terfokus pada Pemilihan Kepala Daerah merupakan perwujudan demokrasi untuk memilih pemimpin demi oemenuhan kesejahteraan bagi rakyat lewat fungsi kerja pemerintahan,
“Bukanlah para birokrat main politik sampai nantinya melupakan esensi berdemokrasi dengan cara saling obok-obok isi perut pemerintah kota Ambon, sungguh sangatlah tidak mendidik bagi rakyat kota Ambon,” kata Alumnus Fakultas Ekonomi Ukim itu
Wilson menghimbau kepada masyarakat kota Ambon untuk tidak turut terlarut dalam ramuan isu yang disebarkan oleh masing-masing kandidat yang berupaya memprovokasi pikiran dengan hal-hal yang berbau dengan borok pemda kota Ambon.
“Sebenarnya yang patut dilakukan oleh setiap kandidat ialah mencoba berinovasi untuk memberikan gambaran pikir bagi rakyat terkait akselerasi pembangunan kota Ambon,” ucapnya
Kemudian lanjut dia, dimana ada kekurangan selama ini yang dimiliki oleh aparatur baik itu kinerja serta sistem birokrat maupun pemerintahan yang lemah.
“Gunanya kandidat menawarkan solusi lewat kekuatan pikiran supaya masyarakat memberikan simpati dan empati untuk memilih pada waktunya bukan malah membuat dekandesi politik dengan isu murahan,” pungkasnya. (IM-06).