AMBON-Dua kabupaten, Seram Bagian Barat (SBB) dan Maluku Tengah (Malteng) akhirnya melakukan percepatan penyaluran dana gempa.
Salah satu direktur di BNPB Pusat Bernadus mengaku ada progres yang positif dilakukan Pemkab SBB terkait penyaluran dana gempa tersebut.
“Ya di SBB sudah ada progres. Bupati serta Sekda akan berupaya untul percepatan,” ujar Bernadus Senin (3/5/2021) kepada infomalukunews.com melalui pesan WhatsApp.
Sementara Kabupaten Malteng, supaya lebih cepat lagi, kata dia, Pemkab telah diarahkan untuk memanfaatkan dana teralokasi yang ada.
Terkait kendala yang dihadapi pihak BPBD setempat, Bernadus mengaku postur anggaran, sesuai Juknis memang tidak dialokasikan untuk operasional petugas daerah.
Namun dia mengapresiasi keinginan BPBD Malteng untuk mengambil langkah terobosan, meminta dilakukannya revisi Juknis.
Begitu juga revisi sasaran penyaluran dana gempa dari rencana semula.
“Makanya daerah coba ajukan (proposal) termasuk kebutuhan operasional apakah harus dari pusat atau daerah,” ujarnya.
Sebelumnya Kepala BPBD Malteng Latif Key berharap juknis direvisi untuk mengurangi resiko penyimpangan anggaran daerah.
Dikarenakan alokasi APBD untuk pihaknya minim terutama operasional petugas lapangan dan administrasi.
Diakui dari koordinasi yang berhasil dibangun pihaknya bersama BNI Ambon, berpengaruh terhadap penyaluran anggaran yang siginifikan.
Dana yang dicairkan ke penerima bantuan semula antara Rp 200 juta-Rp 300 juta per hari, kini meningkat menjadi Rp 1 miliar per hari.
Tapi progres tersebut menurutnya relatif sulit dipertahankan atau mandek akibat minimnya alokasi APBD untuk BPBD Malteng.
Penyebabnya data lapangan dari fasilitator dari tiap kelompok penerima bantuan(KPB) harus diverifikasi lagi oleh pihaknya di lapangan.
“Belum lagi Beta (saya) harus kasih kerja lembur para staf sampai larut malam untuk menyusun data atau evaluasi. Semua tentu butuh biaya operasional,” akui Latif.
Sebelumnya diberitakan masyarakat terdampak gempa di dua daerah itu mengeluhkan lambatnya pencairan dana tersebut.
Lama menunggu, sebagian harus mengeluarkan biaya sendiri untuk memperbaiki rumah mereka yang rusak.
Warga Desa Waitasik, Kabupaten SBB Ny Adiyat mengaku akibat lama menunggu akhirnya memperbaiki rumah dengan biaya sendiri.
“Sampai ini katong belum dapat-dapat dana itu lae, jangan cuma janji,” sesal Ny Adiyat kepada infomalukunews.com belum lama ini.
Berikut data sementara realisasi dana gempa untuk penerima bantuan (PB) berdasarkan SK Perubahan Kedua oleh Pemkab Malteng.
Rusak Berat (RB) : 1.163
Rusak Sedang (RS) : 2.247
Rusak Ringan (RR) : 9.589
Total :12.999
PB Mandiri yang sudah selesai perbaikan/pembangunan dan direimbursing (penggantian dana)
RB: 40
RS: 106
RR: 214
Total: 360
PB Reguler yang berproses Tahap 1
RB: 1.173
RS: 2.218
RR: 8.904
Total: 12.295
Total Dana PB Mandiri yang sudah dicairkan : Rp.5.790.000.000
Total Dana PB Reguler yang sudah dicairkan : Rp.21.210.000.000
(pom)