IM, MANADO – Olimpiade Sains Nasional (OSN) setiap tahun menjadi kawah candradimuka bagi generasi emas Indonesia. OSN juga menjadi ajang untuk melatih tumbuhnya karakter siswa yang jujur, pekerja keras, menghargai prestasi, tangguh, unggul, dan cinta Tanah Air. Sekretaris Jenderal Kemendikbud Didik Suhardi mengatakan, penyelenggaraan OSN dapat mengoptimalkan daya juang, kerja keras, dan kemandirian anak-anak Indonesia.
“OSN diharapkan akan membangun kepribadian dan karakter anak-anak Indonesia yang hebat. Peserta OSN diharapkan bisa menjadi pemimpin yang akan memimpin Indonesia di masa depan,” ujar Didik saat pembukaan OSN 2019 di Manado, Sulawesi Utara, Senin (1/7/2019).
Didik mengatakan, selama ini juara OSN didominasi oleh anak-anak dari Pulau Jawa. Provinsi Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, atau DKI Jakarta menjadi provinsi dengan perolehan medali yang banyak. Karena itu ia berharap, dalam OSN 2019 akan muncul juara-juara baru yang berasal dari luar Pulau Jawa. “Saya ingin mendengar olimpiade bukan hanya didominasi dengan anak-anak dari Pulau Jawa. Setuju ya, semuanya? OSN tahun ini juaranya dari luar Pulau Jawa?”, ujar Didik yang disambut tepuk tangan para peserta OSN.
Ia juga menyemangati peserta OSN yang berasal dari luar Pulau Jawa agar semakin termotivasi dalam bersaing dengan peserta dari Pulau Jawa. “Saya sengaja memprovokasi, karena persaingan ini perlu. Dalam kehidupan kan ada kompetisi. Untuk mendapatkan yang terbaik dari yang terbaik adalah melalui kompetisi,” tuturnya.
Namun, Didik juga mengingatkan agar anak-anak Indonesia yang memiliki potensi baik di bidang sains tidak meninggalkan sisi humanismenya. Menurutnya, banyak anak penyuka sains yang terlalu pendiam atau introvert, padahal mereka adalah generasi penerus bangsa di masa depan yang akan hidup berdampingan dengan masyarakat lain yg heterogen. “Jadi sisi humanisme harus tetap ada pada diri mereka. Mari kita dorong anak-anak agar sisi humanismenya juga berkembang sehingga bisa melebur dengan baik dengan semua lapisan masyarakat Indonesia,” kata Didik.
Hal senada juga diungkapkan Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey. Ia menuturkan, sebelum OSN 2019 dimulai, ia menerima kedatangan 26 siswa asal Sulawesi Utara yang berkunjung ke kantor gubernur. “Wajahnya serius semua. Beda dengan siswa peserta lomba menyanyi atau menari,” tuturnya. Menurut Olly, perlu ada arahan baru untuk pendidik maupun pemangku kepentingan agar anak-anak bisa sedikit santai sehingga tidak tegang dalam menghadapi lomba sains. “Pengembangan sains harus kita dorong terus,” tegasnya.
Kemendikbud melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Ditjen Dikdasmen) terus mengembangkan OSN di tengah upaya untuk memeratakan dan meningkatkan mutu pendidikan nasional. Selain sebagai pembinaan bakat dan potensi olah pikir peserta didik dalam bidang sains, OSN juga menjadi wujud pembinaan literasi sains yang paling konkret. (Kemendikbud)