Lebih Mungkin Mana Datangkan Investor, Katreji Atau Kaka Enda?

- Publisher

Thursday, 19 September 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy


Ketika “goyang kaka Enda” merebak di berbagai ajang lomba memperingati HUT RI beberapa waktu lalu, tak pelak memicu cibiran warga lainnya di Kota Ambon. Kecuali tarian Hadrat Negeri Batumerah yang masih digelar bahkan makin marak ditampilkan, tidak demikian yang terjadi pada Dansa Katreji milik negeri-negeri di Kecamatan Leitimur Selatan, Kota Ambon.

Tarian rakyat yang mengandalkan olah ketangkasan para penarinya yang rata-rata berusia remaja itu seolah kalah oleh goyangan manis ibu-ibu yang berputar kiri kanan maju mundur, dalam iringan lagu berjudul “Kaka Enda”.

Walhasil, bukannya generasi muda Kota Ambon ditulari dengan program-program yang berbau pelestarian sejarah, namun kaum ibu yang direcoki dengan musik bernuansa gembira oleh panitia HUT RI di Tribun Lapmer (Lapangan Merdeka). Degradasi budaya malah dipicu oleh “kelalaian” kalau tak mau disebut “kesengajaan” kaum tua Kota Ambon. Jadi jangan heran suatu saat muncul anggapan bahwa degradasi moral generasi muda dapat dikatakan akibat kelalaian atau kesengajaan “kaum tua” di kota bertajuk “ambon manise” ini.

Tentu saya tak mau memicu polemik seputar moral yang lebih layak dianggap privasi setiap orang itu. Namun menurut saya, pembangunan kota Ambon kedepan hendaknya turut menyentuh alias dirasakan oleh masyarakat pemilik budaya itu. Kebudayaan merupakan kekayaan atau modal yang memiliki potensi yang bisa memberikan kontribusi positif pada kesejahteraan masyarakat. Nah potensi budaya ini yang semestinya disadari oleh pemerintahan yang akan datang untuk diangkat untuk mendorong peningakatan PAD salah satunya. Apalagi disinkronkan dengan program pemerintah pusat dan Pemkot, ‘Ambon kota musik dunia’ yang diakui UNESCO.

“Katong seng perlu terjebak oleh era modernisasi dan meninggalkan nilai-nilai kebudayaan yang dimiliki. Dengan kata lain boleh modern tetapi tetap menjaga dan melestarikan nilai-nilai tersebut”

Karena Ambon yang hendak dilihat ketika berbagai ajang ‘Ambon Kota Music’ digelar setelah pengakuan UNESCO dikantongi, adalah Ambon yang kaya dengan hal-hal yang khas daerah ini. Kalau hal-hal itu mampu membuat orang nyaman, bukan tidak mungkin mereka akan ingat untuk kembali lagi.

Dan tidak jarang investasi hadir di suatu daerah karena rasa nyaman dengan daerah itu. Selain kepastian hukum dan regulasi, ada hal-hal spesifik yang menarik minat para investor. Dan yang spesifik itu boleh jadi adalah sesuatu yang khas pada budaya daerah itu.

(Saiful Chaniago/tokoh pemuda Kota Ambon, dan juga aktif sebagai ketua DPP KNPI, juga pengusaha muda nasional yang aktif di HIPMI)

Berita Terkait

Serda Misdi Pantau Pembagian BLT tahap IV Desa Masawoi.
Resmikan Kantor Desa Persiapan Tiang Bendera; Ini Pesan Pj.Bupati SBB.
Hani Tamtelahitu Menerima SK Sebagai PLT Dinas Dukcapil kota ambon
Resmi Dibuka Kasad, MTQN TNI AD Bangun Kualitas Sumber Daya Umat Berkarakter Islami
BWS Targetkan Bendungan Way Apu Selesai Tahun 2022
Progres Pembangunan Way Apu 26 Persen
Akerina Didesak Evaluasi Kepsek Merangkap Penjabat Desa
Wakil Menteri Agraria Dan Tata Ruang Badan Pertanahan Nasional Kunjungan Kerja Di Maluku.
Berita ini 410 kali dibaca

Berita Terkait

Tuesday, 26 December 2023 - 18:57 WIT

Serda Misdi Pantau Pembagian BLT tahap IV Desa Masawoi.

Tuesday, 5 December 2023 - 18:47 WIT

Resmikan Kantor Desa Persiapan Tiang Bendera; Ini Pesan Pj.Bupati SBB.

Tuesday, 17 May 2022 - 17:55 WIT

Hani Tamtelahitu Menerima SK Sebagai PLT Dinas Dukcapil kota ambon

Tuesday, 19 April 2022 - 11:18 WIT

Resmi Dibuka Kasad, MTQN TNI AD Bangun Kualitas Sumber Daya Umat Berkarakter Islami

Tuesday, 17 August 2021 - 10:02 WIT

BWS Targetkan Bendungan Way Apu Selesai Tahun 2022

Berita Terbaru

Daerah

Gelar Happy Kiddy MCM, dan Hadirkan Banyak Permainan

Sunday, 16 Mar 2025 - 18:11 WIT