AMBON-Jembatan Waikaka, di Desa Tala Kecamatan Amalatu Kabupaten SBB kini masuk tahap pekerjaan awal. Apakah mampu capai target, tuntas bulan Mei tahun depan BPJN XVI Maluku-Malut hanya optimistis.
“Intinya tidak ada pekerjaan amburadul. Hanya karena refocusing anggaran semua pekerjaan di balai jalan ini, dimultiyearskan semua. Katong juga optimis pekerjaan tetap jalan sampai pemasangan rangka atas tahun 2021, oke?” tandas Wan Talaohu dihubungi infomalukunews.com Rabu (19/10/2020) melalui telepon seluler.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Pimpinan Satker Pulau Ambon dan Seram BPJN XVI itu menjelaskan akibat refocusing anggaran oleh pihak kementerian pihaknya hanya memfokuskan satu item pekerjaan saat ini. Yakni, pada fondasi jembatan baru Waikaka tersebut.
Sedang pembangunan rangka atas jembatan diharapkan berlanjut hingga tahun 2021. Namun berapa anggaran yang telah dikucurkan untuk membangun fondasi Waikaka, dia menolak membeberkan.
“Kalau bicara nominal anggaran yang sudah realisasi beta seng bisa sampaikan lewat telepon, silahkan ke kantor saja langsung ketemu Humas balai, kalau mau,” ujar Talaohu.
Guna melancarkan kembali akses transportasi masyarakat di pulau Seram, Wakil Menteri PUPR Jhon Wempy Watipo (28/7/2020) lalu berkunjung di Waikaka.
“Jembatan ini harusnya sudah dikerjakan karena anggaran sudah ada. Tapi kondisi alam tidak memungkinkan maka terkendala” kata Kepala Seksi Preservasi BPJN XVI Maluku-Malut Adrian Laukon saat mendampingi Wamen PUPR di Waikaka.
Laukon menjelaskan, akibat rusak oleh hantaman banjir jembatan yang menghubungkan tiga wilayah, yakni Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku Tengah dan Seram Bagian Timur itu harus dibongkar seluruhnya.
Sesuai rencana jembatan baru tersebut akan memiliki bentangan sejauh 80 meter yang dibangun dengan sistem rangka, agar cepat selesai.
Laukon mengaku, pihak kementerian menganggarkan dan senilai Rp 23 miliar yang diperoleh dari gabungan anggaran bidang jembatan dan penanganan jalan.
“Jadi tinggal dikerjakan saja, namun masih terhalang karena jembatan darurat belum dikerjakan, akibat kondisi banjir,” ucap Laukon di sela-sela kunjungan Wamen itu.(pom)