Aisyah Perempuan Romantis, Berilmu dan Revolusioner

Oleh : Farham Suneth ( Direktur Roemah Beta Kreatif Institut)

Lagu tentang Aisyah yang sedang ngetrend dan digemari banyak orang. Di karenakan lirik lagu ini menyejukan menyenangakan telinga untuk mendegarkannya. Lirik lagu ini paling banyak di tonton dan disukai banyak netizen sehingga menjadi trending di Youtube.

Lirik Lagu Aisyah istri Rasulullah;
Aisyiah..
Romantisnya cintamu dengan Nabi
Dengan baginda kau pernah main lari-lari.
Selalu bersama hingga ujung nyawa
kau di samping Rasulullah.

Selain lirik lagu yang meyenangkan, juga ada pesan-pesan menonjolkan sisi keteladan Sayidah Aisyah berparas cantik mendampingi Baginda Rasullulah, yang kemudian membuat Aisyah paling dicintai oleh Rasulullah dan dijuluki sebagai Ummul Mukminin. Aisyah merupakan pribadi yang romantis, jujur, cerdas serta setia menemani Nabi Muhammad Saw hingga akhir hayat.

Selain keromantisannya, Aisyah juga sosok Perempuan revolusioner, berani melawan ketidakadilan dalam rebutan kekuasaan kekhalifahan. Merujuk pada bukunya “Menengok kontroversi peran wanita dalam politik”, karangan Fatima Mernisi menyebut Muhammad Saw meninggal dengan tenang di rumah pada usia yang cukup lanjut. Beliau telah meperhitungkan dan merencanakan sasaran-sasaran politis tetapi tidak mampu meramalkan masalah-masalah yang akan muncul dari penggantinya.

Menurut semua bukti yang ada (literatur Nabi), Baginda Nabi condong untuk memilih Abu Bakar dan Umar,yang pada akhirnya menjadi Khalifah ortodok pertama dan kedua secara berurutan (Abu Bakar menjadi Khalifah selama dua tahun dari tahun 632-634. Khalifah kedua, Umar memimpin selama sepuluh tahun dari tahun 634-644. Kemudian di lanjutkan oleh Khalifah ketiga Utsman Bin affan, disinlah terjadilah pembunuhan terhadap Khalifah Usman. Maka terjadi Islam dalam fitnah pertama (perang saudara). Ali bin Abi Thalib, yang terpilih sebagai Khalifah keempat di saat tengah berkecamuk perang saudara, tidak pernah secara sungguh-sungguh memegang kekuasaannya. Masa inilah pergolakan perpecahan islam mulai dan menghantui kenangan umat islam selamanya.

*Setelah Wafat Baginda Rasulullah*

Tiga hari setelah wafat Rasullah SAW pada tahun 632 M di Madinah, Abu bakar akhirnya terpilih sebgai khalifah pertama. Ia terpilih atas desakan manuver yang dilakukan oleh Umar bin Khatab. Saat itu kekuasaan (pengaruh) kaum muhajrin mulai menyusut yang menguntungkan pihak Anshar. Kemudian juga pada saat wafatnya Khalifah Abu Bakar pada tahun 634 M, Umar di pilih sebagai Khalifah penggantinya. Kekhalifahan Umar berlangsung selam sepuluh tahun. Di bawah pemerintahannya, umat islam menaklukan iran dan mesir. Berakhir kepimpinannya karena kematiannya, dia ditusuk oleh seorang budak asing sewaktu memimpin shalat di mesjid .

Kemudian di lanjutkan oleh Utsman Bin Affan,Khalifah ketiga pada tahun 644 M. Dia adalah seorang Muhajir Mekkah yang berasal dari Suku Qurays.Tetapi Utsman berasal salah satu marga (Bani) yang menjadi saingan marga Nabi Muhammad Saw, yaitu Bani Umayyah. Bani Umayyah dan Bani Hasyim berasal dari kakek buyut yang sama, Abdul Manaf. Ustman yang telah mengawini seorang putri Nabi SAW, namanya Rugayyah. Ustman sejak awal telah masuk islam dan berdiri damping Nabi SAW selama masa konflik yang menyebabkan Ustman bertentangan dengan suku qurays.

Tetapi Kekhalifahan Ustman berakhir dengan mengenaskan. Sekelompok Pemuda pemberontak yang menyerang dan mengempung rumahnya. Akhirnya Ustman terbunuh oleh sekelompok pemberontak yang menerobos masuk sewaktu Khalifah sedang membaca Al-Quran. Nah dengan kematian ini, munculah masa fitnah Al-Kubro, suatu masa yang penuh dengan kekaucauan. Masa inilah muncul terpilihnya Ali sebagai Khalifah Keempat, yang menjerumuskan masa perang saudara pertama.

Ali bin Abi thalib terpilih sebagai Khalifah pada bulan juni 656 M di Madinah yang berada dalam keadaan sangat kacau dan pemilihan rebutan kekuasan penuh dengan siasat kecurangan. Di tambah juga Ali belum menghukum para pembunuh Khalifah Ustman yang mati di bunuh oleh tusukan, lalu membiarkan para pembunuh bebas begitu saja. Kekecewaan itulah kemudian orang-orang muslim mengangkat senjata menentang pemilihannya yang penuh dengan kecurangan.

Maka Aisyah dengan kecerdasan kemampuan merorganisir, akhirnya Aisyah lakukan mobilisasi konsoldasi untuk memimpin mereka. Setahun konsoldasi, akhirnya dengan banyak pasukan, kemudian Aisyah mengangakat senjata menentangnya dan melawan (Khalifah Ali) pada peperangan Unta pada tahun 36 H (658 M). Akhirnya pasukan Ali mengakibatkan kekalahan total dari pasukan Aisyah. Ali lemah dan akhirnya terbunuh.

Akhirnya peperangan diakhiri dengan takhim (arbitasi) yang terjadi pada bulan februari 658 M dan memutuskan Muawiyyah sebgai khalifah. Inilah yang menyebabkan terpecahnya Islam kedalam kelompok Sunni (orang-orang yang menerima hasil arbitrasi sekalipun adanya kecurangan didalamnya dan kelompok Syi’ah (yang menolak mengakui kekhalifahan Muawiyyah. Bagi mereka satu-satunya khalifah tetap Ali dan Muawiyyah telah menjadi seorang perampas kekuasaan).