IM-Ambon-Perayaan Imlek di Kota Ambon, Provinsi Maluku, diwarnai doa dari masyarakat agar Indonesia tetap aman, perekonomian semakin maju, dan rakyat sejahtera.
Imlek juga menjadi momentum untuk menguatkan persaudaraan menjelang Pemilu 2024.
Perayaan Imlek 2575 kongzili tahun 2024 di Kota Ambon ini dimaknai dengan tahun Naga Kayu bagi etnis tionghoa di seluruh dunia, yang dirayakan sejumlah warga negara keturunan etnis Tionghoa beragama Buddha
Pantauan Infomalukunews.com dilokasi terlihat banyaknya warga etnis berdatangan ke rumah peribadatan Vihara Swarma di kawasan Gunung Nona, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon. Sabtu 10/02/2024.
Perayaan kali ini memiliki nuansa yang istimewa karena Naga hadir dalam wujud kayu.
Tahun Baru Imlek 2024 diartikan sebagai Tahun Naga Kayu dalam tradisi Tionghoa, Naga Kayu bukan hanya sebagai simbol kekuasaan dan kehormatan, tapi Naga juga menjadi lambang kekayaan dan kemakmuran dan keagungan.
Ketua Walubi Maluku, Wilhelmus Jauwerissa saat di temui wartawan menyatakan, Naga itu kan agung. Dia tidak pernah mengambil langkah-langkah yang negatif.
“Di tahun ini umat manusia dapat menjaga dan memelihara kelestarian alam agar terhindar dari bencana, Kalau kita senantiasa merusak alam kemungkinan terjadi bencana laut. Semoga kita semua sadari itu dan kita semua aman,” ucapnya.
Dikatakan, perayaan Imlek kali ini dilakukan secara Nasional tidak ada acara seremonial.
“Hal ini berkaitan dengan menjelang masa tenang menuju Pemilu 2024. Namun, setiap orang wajib tetap mengunjungi rumah peribadatan untuk bersembahyang,” jelas Wilhelmus Jauwerissa.
Ditambahkan, Kita tidak bisa bicara terlalu lebih karena terkait dengan Pemilu. Namun kita sebagai anak bangsa dan kita minoritas jadi kita harus tunduk pada aturan. Sehingga kita secara nasional seluruhnya tidak ada kegiatan Imlek secara seremonial
Dirinya menghimbau kepada umat untuk turut menjaga stabilitas dan keamanan negara agar Pemilu berjalan aman dan damai.
“Oleh karena itu makna yang diharapkan adalah tanpa diminta dengan satu harapan Pemilu berjalan sukses dan damai. Karena kalau salah yang salah kita sendiri, kalau benar kita sukses,” imbaunya.
Dirinya juga meminta agar setiap etnis Tionghoa untuk menggunakan hak demokrasi.
“Sebagai warga negara kita wajib menggunakan hak memilih. Hak itu harus dipergunakan karena kita punya hak demokrasi yang harus kita ambil. Oleh karena itu jangan abaikan ini dan kita lakukan sebagaimana harapan pemerintah,” pintanya. (IM-VLL).
