INFOMALUKUNEWS.COM,PIRU, SBB,– Imanuel Bitalessy (65) warga miskin di Desa Huku Kecil, Kecamatan Elpaputih, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku ditandu warga sejauh 32 menuju puskesmas untuk berobat, Kamis, (18/7) pagi.
Dalam video viral itu memperlihatkan beberapa orang warga sedang menandu pria miskin itu. Imanuel ditandu karena tak punya akses jalan raya untuk ambulans ke kampungnya.
Warga memutuskan menandu Imanuel karena menderita kesakitan dibagian kaki hingga ke jalan raya. Mereka sempat melewati medan pegunungan yang membahayakan, melewati jalan lumpur dan licin hingga menyeberang sungai deras.
Mereka bergilir menandu pria miskin asal Desa Huku Kecil itu menggunakan sebatang bambu, mereka menggunakan kain fan terpal biru untuk melindungi pasien dari paparan hujan. Mereka sempat kelelahan dan memutuskan untuk beristirahat beberapa kali di perjalanan baru kembali melanjutkan perjalanan menuju jalan raya.
Peristiwa itu terjadi di Desa Huku Kecil, Kecamatan Elpaputih, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku, Kamis (18/7) pagi atau sekitar pukul 06:00 WIT.
Dikonfirmasi, warga Huku Kecil bernama Lany Lumamuly membenarkan peristiwa tersebut. Ia bilang Imanuel ditandu keluar dari desanya sekitar pukul 06:00 WIT.
“Iya benar, warga sakit itu bernama Imanuel Bitalessy umur 65 tahun, warga tandu sekitar jam enam pagi,”ujarnya saat dihubungi, Jumat (19/7).
Lany mengaku potret tandu warga sakit sudah menjadi tradisi selama Indonesia merdeka. Mereka terpaksa menandu karena keterbatasan akses jalan tak punya membuat mereka sengsara selama berpuluh tahun. Akses jalan yang sulit membuat ambulans tak bisa dijangkau.
Ia menuturkan dari desa Huku Kecil menuju jalan raya harus menempuh perjalanan kaki sejauh tujuh jam atau sekitar 32 Kilometer.
“Kalau 7 jam itu untuk orang yang tenaga kuat, kalau tenaga tidak kuat atau tandu orang sakit begitu bisa sampai 10 jam,”ucapnya.
Saat tiba di jalan raya, kata dia warga kembali melanjutkan perjalanan lagi sekitar tujuh jam menuju puskesmas yang terletak di ibu kota Kecamatan. Mereka biasa menumpangi mobil penumpang atau truk yang melintasi kawasan tersebut.
Lany berharap pemerintah pusat melalui Presiden Joko Widodo (Jokowi) bisa membangun jalan dan jembatan mereka sehingga mereka tidak lagi sengsara. Pasalnya, mereka mengaku kondisi kesengsaraan sudah berulang kali dikeluhkan ke pemerintah kabupaten maupun provinsi namun hingga saat ini tak kunjung dibangun.
“Kami cuma minta Pak Jokowi bangun jam jalan mereka, kami di pegunungan pulau Seram terutama di Kecamatan Elpaputih ada beberapa desa, mereka masih sengsara,”pintanya.
Sebagai informasi, penduduk miskin yang mendiami pegunungan pulau Seram di Kecamatan Elpaputih, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku berjumlah 1.245 orang. Ribuan penduduk berprofesi petani sempat mendiami tiga desa masing-masing Desa Abio, Desa Watui dan Desa Huku Kecil. Hingga saat ini, mereka belum menikmati penerangan, pendidikan, kesehatan hingga akses jalan raya.(TIM-IM)