Infomalukunews.com,- Namrole-Bakal calon (balon) Bupati Buru Selatan (Bursel), Abdul Hamid Souwakil resmi mengambil formulir pendaftaran bakal calon bupati di dua Partai politik (Parpol) berbeda, Sabtu 20 April 2024.
Pengambilan formulir dua partai politik tersebut yakni di Kantor sekretariat DPD Partai Demokrat dan Perindo diwakili tim LO Balon Bupati Abdul Hamid Souwakil, Amin Ali diikuti sejumlah simpatisan.
Pengambilan formulir di dua Parpol berbeda tersebut diterima langsung Sekretaris DPD Partai Demokrat, Taha Fatsey dan Sekretaris DPD Perindo, Rahman Tewawo.
Abdul Hamid Souwakil yang dikonfirmasi via telepon selulernya mengatakan, prinsipnya selaku Balon bupati dirinya siap mendaftar di semua Parpol yang membuka pendaftaran balon bupati dan bakal calon bupati Bursel tahun 2024.
“Prinsipnya, saya akan daftar di semua Parpol yang membuka pendaftaran calon bupati dan wakil bupati Bursel tahun 2024. Terkait pengembalian formulir nanti dikomunikasikan dengan LO,” kata Souwakil.
Sekretaris DPD Demokrat, Taha Fatsey menyatakan, prinsipnya partai Demokrat membuka diri untuk semua kandidat bakal calon bupati dan wakil bupati tahun 2024.
“Kita terbuka untuk umum, tidak ada prioritas. Sehingga balon bupati dan bakal calon bupati siapa saja dapat mendaftar di DPD Demokrat,” terang Fatsey kepada media di Namrole.
Terpisah Sekretaris Perindo, Rahman Tewawo menjelaskan, hari ini sudah ada balon bupati dan bakal calon wakil bupati yang mengambil formulir di sekretariat Perindo. Yakni bakal calon wakil bupati, Sami Latbual dan balon bupati, Abdul Hamid Souwakil.
“Tadi bakal calon bupati, Sami Latbual ambil formulirnya jam 2 tepat. Sedangkan, bakal calon bupati yang ambil formulir kedua sekitar pukul 15.10 WIT yakni, Abdul Hamid Souwakil,” tutur Tewawo.
Masih lanjut Tewawo, Perindo pada prinsipnya terbuka untuk umum. Jadi siapa saja (red, balon bupati dan bakal calon wakil bupati) dipersilahkan untuk mendaftar di Perindo.
“Jadi di Perindo tidak ada priotas, siapa saja diperolehkan. Prinsipnya, kami mengandalkan hasil survei. Karena yang memilih bupati dan wakil bupati itu masyarakat, sehingga hasil survei jadi penentu,” jelas Tewawo. (IM, RAM)