IM-Dobo,: Dalam rangka kesiagaan menghadapi bencana alam, Polres Kepulauan Aru melaksanakan rapat koordinasi (Rakor) penanggulangan bencana alam dengan upaya berkoordinasi dengan lintas sektor yang meliputi BPBD Kepulauan Aru, Basarnas Unit Siaga SAR Aru dan Polairud, Senin (24/5/2021).
Rakor yang digelar diruang rapat Mapolres Kepulauan Aru itu, dipimpin langsung oleh Kapolres Kepulauan Aru, AKBP Sugeng Kundarwanto dan didampingi Wakapolres Kompol Y. Renyaan.
Hadir pula Kabag Ops AKP J. Alfons, Kasat Sabhara IPTU A. Laiyan, Kasat Polairud IPDA Reihard, Kapolsub Sektor Pelabuhan Yos Sudarso Dobo IPDA Ismail, Kepala BPBD Kepulauan Aru Fredik Hendrik, Kepala Unit Siaga SAR Aru Renhard Loppies.
Pada kesempatan tersebut, Kapolres Sugeng Kundarwanto menyampaikan bahwa perlu adanya sinergitas antara instansi terkait dalam menyikapi berbagi persoalan di Kabupaten Kepulauan Aru, baik itu bencana alam dan non alam atau kejadian-kejadian di yang terjadi di masyarakat.
Menurutnya, potensi bencana alam yang sering terjadi pada umumnya antara lain kecelakaan laut, angin puting beliung, banjir, gempa bumi dan kebakaran hutan.
Selanjutnya kata Kapolres, lebatnya hujan membuat saluran-saluran air tersumbat sehingga terjadi genangan air di beberapa kompleks-kompleks yang di sebabkan oleh tumpukan sampah sisa penggunaan masyarakat.
“Terkait dengan hal ini, saya minta untuk Dinas Kebersihan Kabupaten Kepulauan Aru harus aktif dalam membersihkan tumpukan sampah dalam kota Dobo agar tidak mengakibatkan saluran-saluran air tersumbat sehingga menjadi banjir,” ucapnya.
Kapolres menambahkan, mengacu dari kejadian dengan melihat berbagai fenomena alam yang terjadi maka harus diantisipasi bersama guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
“Jadi jika ada bencana alam di Aru diharapkan agar dilakukan dengan kompak dengan penuh tanggung jawab,” ujarnya.
Ditambahkan, dalam menghadapi bencana perlu mengambil langkah-langkah pencegahan yakni penanaman mangruf, penambahan alat-alat dalam menunjang kesiapan menghadapi bencana alam dan non alam.
Selain itu kata Sugeng, pemasangan alarm ( Serine ) pada tempat-tempat yang tinggi seperti tower guna dapat menghimbau masyarakat akan adanya bahaya bencana yang akan terjadi.
Kepada Pemkab Aru, dirinya juga meminta dalam upaya pencegahan Covid-19 agar perlu dilakukan penyemprotan kembali pada fasilitas – fasilitas umum seperti pasar, terminal bandara dan pelabuhan.
Sementara Kepala BPBD Kepulauan Aru, Fredik Hendrik mengatakan bahwa selama ini pemerintah daerah selalu berkoordinasi dengan instansi terkait dalam menghadapi situasi alam dan cuaca extrim akhir-akhir ini dengan menghimbau kepada seluruh masyarakat agar selalu berhati-hati.
Untuk itu, tambah Hendrik, dengan mengambil tindakan pencegahan dapat mengurangi tingkat resikonya. Seluruh penanggulangan bencana daerah bukan hanya dilakukan oleh pemerintah akan tetapi juga dilaksanakan oleh masyarakat, lembaga usaha dan berbagai pihak yang terkait dengan penanggulangan bencana.
Ia juga menuturkan, pihaknya mendapat kendala untuk mendapatkan BBM saat melakukan pencarian dan evakuasi korban jalur laut.
“Dalam waktu dekat kami akan membuat rencana kegiatan yang melibatkan seluruh instansi terkait,” ungkap Kepala BPBD Aru ini.
Kepala Unit Siaga SAR Kepulauan Aru Reinhard Loppies pada kesempatan tersebut menjelaskan terbentuk Unit Siaga SAR Aru di Kabupaten Kepulauan Aru pada tanggal 20 Desember 2020.
Jumlah personil Unit Siaga SAR Aru sebnyak 7 personil dengan sarana penunjang berupa 1 Unit Speed Boad, 1 Unit Kendaraan Roda dua dan 1 Unit Kendaraan Roda empat.
“Selama terbentuknya Unit SAR di Aru sudah menanggani 15 Kasus laka laut,” jelasnya.
Loppies mengaku, pihaknya sementara melakukan pengusulan dari Unit menjadi Pos dengan penambahan 1 Unit Speed Boad Alumunium panjang 9 meter.
“Kendala disini (Aru) tidak pernah ada tembusan manifeats penumpang dari pihak Perhubungan laut guna dapat mengontrol aktifitas masyarakat yang menggunakan jasa penyebarangan laut,” pungkasnya.
