Pj Bupati, Sekda dan Direktur RSUD Piru Diduga Lakukan Penipuan Publik SBB; APH Diminta Lakukan Pemeriksaan Khusus

- Publisher

Wednesday, 1 May 2024 - 17:47 WIT

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

Infomalukunews.com, SBB,- Persoalan RSUD bukanlah hal yang baru bagi masyarakat Kabupaten Seram Bagian Barat, mulai dengan keluhan keluarga pasien akibat buruknya pelayanan oknum tenaga medis sampai dengan kurangnya ketersediaan alat medis serta fasilitas pendukung RSUD yang tidak memadai.(01/05/2024).

Belum cukup sampai di situ, Para tenaga medis seperti Dokter dan Tenaga Perawat honorer yang selalu berulah dan melakukan demonstrasi serta mogok kerja akibat dari Hak – Hak mereka yang selalu di permasalahkan, membuat masyarakat yang membutuhkan Pelayanan kesehatan menjadi korban.

Serasa belum lengkap dan klimaks masyarakat SBB di buat menderita bahkan Bisa meninggal dunia bukan akibat ajal tetapi oleh karena ulah dari pihak rumah sakit sendiri, hal ini bisa dilihat dari ketersediaan obat – obatan Emergency dan obat – obatan lainnya yang kosong di RSUD Piru.

Padahal sebelumnya di beberapa minggu yang lalu saat di wawancarai oleh media ini, Direktur RSUD Piru Gerry Kurniawan menyampaikan Bahwa ketersediaan obat – obatan RSUD piru sudah ada untuk kebutuhan tiga bulan sampai dengan satu tahun ke depan, bahkan telah di bantu juga oleh dinas kesehatan apabila terjadi kehabisan stok obat – obatan di Rumah Sakit.

Ternyata semua yang di sampaikan itu hanya sebuah kebohongan dan di duga Pemerintah Daerah dan Majemen RSUD Piru telah melakukan Penipuan terhadap Publik dan masyarakat SBB.

Hal ini dapat dibuktikan saat orang Tua dari Wartawan media ini di rawat di RSUD Piru.

Saat dikonfirmasi lewat pesan WhatsApp, Kurniawan menjelaskan bahwa Stok Habis dan Obat sedang di pesan.

“[30/4 12.05] Direktur. RSUD Garry K: Pagi, bukan zg tersedia, tp stok habis..

[30/4 12.05] Direktur. RSUD Garry K: Sementara di pesan..

[30/4 12.05] Direktur. RSUD Garry K: Bt lay ada bawa maitua check up.

[30/4 12.06] Direktur. RSUD Garry K: Bt baru tanya pengelola farmasi, dia sementara pesan

Saat di antarkan ke ruwang UGD, Dokter Mey salah satu Tenaga Medis Rumah Sakit menyerahkan Resep obat yang di butuhkan untuk di beli di Apotik Komersil di luar, yang membuat Wartawan media ini bingung adalah Resep obat yang harus di tebus tersebut adalah Cairan Infus, Neurobion Suntik dan Obat Anti Biotik yang nilai ketiga jenis obat tersebut harganya tidak sampai Rp.50.000.- ( Lima Puluh Ribu Rupiah ).

Kok obat umum seperti ini bisa kehabisan di rumah sakit?.

Bagaimana jika ada pasien yang masuk Rumah Sakit tiba – tiba dan Apotik Komersial sedang tutup karena hari libur atau sudah tengah malam, ini bisa bahaya.

Saat Wartawan Media ini mengkonfirmasi Dokter Mey, dirinya menjelaskan bahwa, ” Dokter hanya melakukan pemeriksaan dan tindakan medis kepada pasien terkait dengan obat – obatan bukan kewenangan Dokter, Dokter tidak menjual obat – obatan, Dokter hanya membuat resep dan jika di apotik RSUD tidak ada stoknya maka konsekwensinya harus beli di luar”. Ujar Mey.

Bahkan Dokter mey sendiri mengarahkan kepada wartawan untuk konfirmasi langsung kepada penanggung jawab atau kepala ruangan UGD, saat sedang berkoordinasi dengan kepala ruangan, datang salah satu perawat yang bernama Rahman Hukom yang bukan kewenangannya tiba – tiba menuduh Wartawan bahwa telah membuat kegaduhan di Ruang UGD, dari kejadian demi kejadian, watawan media ini menduga bahwa setiap kali ada komplain dari keluarga pasien, maka ada oknum – oknum tertentu yang sengaja di pakai untuk mengintimidasi keluarga pasien seolah – olah telah membuat keributan sebagai modus untuk menutupi kebobrokan pelayanan mereka.

Pihak Kepala Ruangan RSUD Sendiri tidak dapat berbuat banyak dan hanya bisa meminta untuk memaklumi keadaan yang ada.

Jika kondisi seperti ini terus berlanjut maka kami meminta kepada Pihak Aparat Penegak Hukum (APH) untuk segera melakukan Pemeriksaan Khusus, karena diduga Ada tindak pidana korupsi besar – besaran di dalam Rumah Sakit umum Piru yang menjadikan masyarakat sebagai korban dan tumbal kejahatan mereka.(IM.KR).

Berita Terkait

Kapolri Buka National Open Karate Championship di Pakansari Bogor
PUPR Beserta OPD Kab. Aru Menggelar Jalan Sehat Disertai Loanching GAS JABU Dan FGD.
Kukuhkan 26 Kades, Ini Pesan Bupati Bursel
Warga Passo Semangat Atas Batuan Dari Cawagub Maluku 
Kontraktor Proyek Drainase Di Kabupaten Kepulauan Aru, Keluh Pemda Belum Cairkan Um.
Hadiri Pembukaan KKN Kebangsaan Ke XII, Kapolda Maluku Sapa Mahasiswa se Indonesia.
Dirjen Dikti Ristek Buka KKN Kebangsaan Ke-XII di Islamic Center
Lengkap Lima Pelaku Persetubuhan Anak Ditangkap 
Berita ini 396 kali dibaca

Berita Terkait

Saturday, 27 July 2024 - 08:09 WIT

Kapolri Buka National Open Karate Championship di Pakansari Bogor

Saturday, 27 July 2024 - 06:29 WIT

PUPR Beserta OPD Kab. Aru Menggelar Jalan Sehat Disertai Loanching GAS JABU Dan FGD.

Saturday, 27 July 2024 - 06:20 WIT

Kukuhkan 26 Kades, Ini Pesan Bupati Bursel

Friday, 26 July 2024 - 20:31 WIT

Warga Passo Semangat Atas Batuan Dari Cawagub Maluku 

Friday, 26 July 2024 - 20:26 WIT

Kontraktor Proyek Drainase Di Kabupaten Kepulauan Aru, Keluh Pemda Belum Cairkan Um.

Friday, 26 July 2024 - 19:35 WIT

Dirjen Dikti Ristek Buka KKN Kebangsaan Ke-XII di Islamic Center

Friday, 26 July 2024 - 15:38 WIT

Lengkap Lima Pelaku Persetubuhan Anak Ditangkap 

Friday, 26 July 2024 - 13:25 WIT

Ribuan Orang Banjiri Pembukaan Turnamen Dandim CUP 1 SBB Di Lapangan Kabaresi Piru.

Berita Terbaru

Headline

Kapolri Buka National Open Karate Championship di Pakansari Bogor

Saturday, 27 Jul 2024 - 08:09 WIT

Headline

Kukuhkan 26 Kades, Ini Pesan Bupati Bursel

Saturday, 27 Jul 2024 - 06:20 WIT

Headline

Warga Passo Semangat Atas Batuan Dari Cawagub Maluku 

Friday, 26 Jul 2024 - 20:31 WIT