IM-AMBON-Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) ASN merupakan penghasilan tambahan yang diberikan kepada pegawai diluar gaji.
Faktanya Pj Bupati Buru Dr Jalaluddin Salampessy belum memastikan kapan gaji tambahan itu dibayarkan ke ASN.
Sekedar tahu saja hal ini soal TPP 9 bulan Tahun 2023 dan 2 bulan 2024 yang belum dibayarkan ke ASN lingkup Pemda Buru.
Menurut sumber, 4000 ASN kehilangan pendapatan di luar gaji. Itu sebabnya dia menduga Pj Bupati Buru itu telah lakukan pembohongan publik.
“hajar dia Pj Bupati Buru telah melakukan pembohongan, bilang sudah dibayarkan padahal belom,” ujar sumber.
Di lain pihak Pj Bupati Buru Jalaluddin Salampessy dikonfirmasi menyatakan, TPP ASN tetap dibayar setelah dilakukan pencatatan administrasi lebih dulu terhadap 4000 ASN itu.
“Jadi begini ade Mat katong tetap bayar setelah administrasinya diselesaikan,” tandas Pj Bupati Buru yang akrab disapa Jaldo itu kepada Dirut infomalukunews.com Mohammad Makatita, Minggu (3/3/2024) melalui telepon seluler.
Diakui Pj Bupati Buru kondisi ini diakibatkan adanya perubahan dari tahun 2023 ke 2024. Kemudian perubahan dari tahun 2022 ke 2024.
Menurut Pj Bupati beberapa hal terkait 9 bulan gaji TPP tahun 2023 yang belum dibayar itu karena persoalan teknis saja.
“Jadi beta seng perlu jelaskan, sementara hasil tim seleksi itu katong punya anana ASN ini dorang sukanya komplen-komplen padahal dong pung kinerja itu seng efektif,” ucap Jalaludin.
Menurut Pj Bupati pihaknya punya tenaga guru, tenaga kesehatan, yang begitu banyak. Di lain pihak ada ASN lain, yang antar suami ke Ambon atau Kabupaten lain.
Akibatnya sambung Salampessy kinerja para ASN tersebut tidak dibayarkan di daerah yang didatangi. Padahal semua dibayar.
Tapi sesudah seleksi administrasi mereka itu tidak dibayar. Sementara ada ASN lain yang masuk 1 tahun sekali.
“Itu pun dibayar TPP nya. Padahal dalam kualitas pekerjaannya itu tidak dipenuhi. Ini katong bicara 4000 pegawai ini,” akuinya.
Saat ditanya apakah ada sosialisasi? Pj Bupati Buru itu menyatakan sosialisasi terus dilakukan.
Menurutnya sosialisasi terus dilakukan bahkan Kepala Kepegawaian Setda Buru sampai turun kalangan ke setiap Kecamatan.
“iyo tetap dibayar lah, ale nih sudah dijelaskan masih tanya lai, ale nih kadang kadang bikin beta pusing lae,” ujar Pj Bupati Buru itu.(IM-03)