Infomalukunews.com. Ambon-Memiliki topografi yang bervariasi seperti dataran tinggi yang masih dipadati hutan hujan tropis, dataran rendah berawan, padang rumput, lembah, sungai dan laut membuat Pulau Seram, salah satu pulau terbesar di wilayah Maluku menjadi salah satu tempat terindah.
Namun, tak selamanya keindahan itu membawa manfaat. Keragaman topografi itu hanya menjadi tantangan tersendiri bagi Seram atau sebutan Nusa Ina untuk berkembang.
Satu hal yang dipengaruhi kondisi alam pulau Seram adalah perkembangan pendidikan, tersebarnya masyarakat yang bermukim di dataran tinggi yang masih lekat dengan adat istiadat membuat bidang pendidikan sulit untuk berkembang.
Hal itu sehingga sekelompok Mahasiswa atas nama Gerakan Mahasiswa Pemuda Pegunungan Seram Utara bersama dengan Komunitas Baileo Literasi melakukan Audiens berasa pihak Yayasan J.B. Sitanala. Sabtu 06/04/2024.
Dalam pertemuan itu Gerakan Mahasiswa Pemuda Pegunungan Seram Utara bersama dengan Komunitas Baileo Literasi tegaskan dua poin penting kepada pimpian yayasana J.B. Sitanala yakni Dr. Sarlota Singerin untuk di utamakan.
Otni Halamuri, salah mahasiswa asal seram utara pegunungan menyatakanan bahwa, pihak yayasan harus terima dua poin tersebut, karene itu menurutnya sangatlah penting.
“Dua poin itu yakni, pertama Gaji Guru Honorer yang mengabdi tanpa di gaji oleh Pihak Yayasan dan Menuntut untuk pencabutan status yayasan di SD YPPK Manusela,” kata dia
Dan Alhamdulillah sambungnya, pihak yayasan J. B. Sitanala dan pihak yayasan sudah menerima kedua poin tuntutan itu.
“Ya hal itu karena kami membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan yang buruk di pegunungan seram utara di bawah naungan sekolah yayasan dan di pandang perlu untuk perhatian khusus demi memperhatikan masalah yang terjadi dan di alami oleh generasi muda yang menjalankan studi di sekolah-sekolah yayasan J. B. Sitanala,” jelas Halamuri
Bahkan kata dia, respon yayasan J. B. Sitanala sangat baik mengenai gaji-gaji guru honorer sudah di bayar melaui Dana BOS sekolah, namun yang jadi masalah sampai saat ini yang dihadapi oleh pihak yayasan adalah tidak ada laporan bulanan maupun Tahunan kepada pihak yayasan pendidikan J. B. Sitanala.
“Itu artinya mengenai dengan gaji guru honorer sudah ada dalam Dana BOS yang di kelola Kepala sekolah masing-masing,” ungkapnya.
Sementara itu mengenai alih status yayasan Kw Sekolah Negeri itu sangat sulit, Menurutnya, sudah di bahas dan bahkan menjadi bahan diskusi.
“Namun perlu di ketahui bahwa Sekolah yayasan J. B. Sitanala yang punya hak untuk mengalihkan adalah Pihak Sinode GPM yang punya yayasan,” tegas Mahasiswa asal pengunungan Seram Utara itu.
Untuk itu lanjutnya, pihak yayasan meminta agar generasi muda saat ini yang berasal dari pegunungan seram utara untuk sama-sama mengawal pendidikan di daerah pegunungan seram utara yang sudah di jangkau oleh orang luar.
“Yayasan juga meminta untuk guru honorer yang sementara mengajar disana agar di kirimkan nama-nama mereka untuk di berikan SK langsung dari pihak yayasan, sehingga mereka bisa mendapatkan gaji juga dari yayasan, karena selama ini kepala sekolah tidak melaporkan nama-nama guru honorer ke pihak yayasan bahwa ada guru honor, ini yang menyebabkan tidak ada SK dari yayasan J. B. Sitanala,” pungkasnya. (IM-06).