InfomalukuNews,Ambon-Sekelompok mahasiswa yang tergabung dalam aliansi masyarakat Adat pulau Buru mendesak Pemerintah Provinsi Maluku dalam hal ini Gubernur Provinsi Maluku untuk segera memanggil Direksi PD Panca Karya untuk mencabut izin operasi PT Wana Adiprima Mandiri
Hal itu karena mereka menilai pihak Panca Karya beroperasi secara illegal di Kecamatan Waesama, Kabupaten Buru Selatan (Bursel).
“Kami nendesak PD Panca Karya untuk segera menghentikan segala aktivitas di area lahan masyarakat adat, kerena di nilai lokasi tersebut adanya kuburan /karamat/tempat sakral masyarakat adat di Kecamatan Waesama,” tegas Samuel Nurlatu saat melakuka pertemuan bersama Wakil Ketua Komisi lll Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Maluku Richard Rahakbauw, Rabu (14/05/2025) kemarin.
Pasalnya, PD Panca Karya melakukan penyerobotan lahan sekaligus penggusuran terhadap lahan warga masyarakat adat, yang didalamnya terdapat warisan budaya tempat saklar masyarakat adat, “makam leluhur” berlokasi di desa Kayu Putih Kecamatan Waesama Kabupaten Buru Selatan (Bursel
“Meminta DPRD Provinsi Maluku untuk segera memanggil diresksi PD Panca Karya agar segera mengevaluasi kinerja manejer PT Wana Adiprima Mandiri, kerena telah menggusur tempat kuburan/keramat masyarakat adat di Desa kayu Putih Kecamatan Waesama Kabupaten Buru Selatan,” cetus Samuel
Dia mendesak agar Direksi PD Panca Karya untuk segera berianggungjawab atas pengegusuran kuburan/karamat masyarakat adat di desa Kayu Putih kecamatan waesama kabupaten Buru Selatan (Bursel).
Menanggapi tuntutan itu, Wakil Ketua Komisi lll Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Maluku Richard Rahakbauw menyebut, sebagai wakil rakyat akan melakuan penyelasaian terhadap masalah tersebut.
Menurutnya, ini menyangkut dengan kepentingan masyarakat. Dalam waktu dekat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Maluku akan melakukan agenda rapat paripurna.
“Kita akan melakuan pemanggilan terhadap Direksi PT. Panca Karya, guna di mintai pertanggung jawaban terkat dengan aktivitas yang dilakuan, di Buru Selatan (Bursel) itu,” ucapnya. (IM-06).