IM, AMBON
Sudah satu bulan lebih pemadaman listrik melanda desa dusun di Kecamatan Kepulauan Manipa, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) menimbulkan keresahan warga. Masyarakat menduga PLN pakai mesin bekas atau seken
Namun pihak PLN ranting Manipa beralasan harus menunggu teknisi dari pusat untuk melakukan perbaikan. Kepala Ranting PLN Manipa, Depa, mengaku tidak bisa mengambil kebijakan melebihi kewenangannya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Jadi silahkan tanya langsung ke Kantor PLN Ambon, saya hanya Plt di sini,” ucap Depa kepada infomalukunews, Senin (10/2).
Tokoh muda Kecamatan Kepulauan Manipa Mohammad Makatita mempertanyakan kinerja PLN Ranting Manipa. Apalagi usulan 24 jam agar masyarakat Kecamatan Kepulauan Manipa bisa menikmati listrik belum realisasi.
Warga masih dijatahi listrik 12 jam dalam sehari, dari pukul 06.00 Wit- 18.00 Wit. Bukannya jadual ini diperpanjang, malah sekarang PLN Manipa memberlakukan pemadaman bergilir di seluruh desa dan dusun di kecamatan itu.
“Kami kira PT (Persero) harus bisa menjawab kebutuhan listrik masyarakat di Pulau Manipa. Yang terjadi sekarang 12 jam itu sekarang malah bergilir, artinya pelayanan PLN makin buruk,” ujar Makatita.
Padahal sebagai kecamatan yang mulai tumbuh berkembang, pengguna listrik di Kecamatan Manipa makin sudah pasti meningkat saat ini.
Dengan kondisi seperti itu, seharusnya PLN lebih berani melakukan ekspansi untuk melayani listrik masyarakat. Hatta manajemen PT PLN Wilayah Maluku-Maluku Utara harus mengganti semua mesin dengan yang lebih baik.
“Karena pemadaman bergilir begini bisa saja muncul opini liar bahwa PLN pakai mesin bekas. Kalau memang begitu ya harus diganti khan begitu,” ujar Makatita. (pom)
“