Piru-SBB- Infomalukunews.com: Sumber polemik yang terjadi di RSUD Piru akhirnya di beberkan oleh Direktur RSUD, Gariman Kurniawan.SKM,.M.Kes. Piru.(19/03/2024).
Informasi terkini, sore tadi Pukul,15:00.Wit Tanggal 19 Maret 2024, di RSUD Piru, Pelayanan medis terhadap pasien di UGD RSUD Piru, di lakukan tanpa ada Tenaga Dokter, tiba – tiba Para Dokter yang melakukan Pelayanan di UGD RSUD Piru menghilang serempak tanpa di ketahui apa penyebabnya.
Mengetahui informasi tersebut, media ini langsung mendatangi RSUD piru untuk mengecek kebenaran tersebut dengan dengan menemui Gariman sang direktur, dari informasi yang di sampaikan oleh Gerry sapaan akrab Direktur RSUD Piru ini membeberkan alasan dari tindakan dokter ini, pasalnya Penyebab dari menghilangnya para tenaga medis ini karena ada dua dokter yang melakukan protes dengan membuat surat tuntutan kepada pihak RSUD terkait hak – hak mereka yang sampai saat ini belum di bayarkan oleh Pihak rumah sakit karena sampai dengan saat ini SK Honor mereka sebagai dasar pembayaran gaji mereka belum di buat dan jika sampai dengan tanggal 7 Maret 2024 SK Honor mereka belum ada maka mereka tidak akan melakukan pelayanan kesehatan dan hal ini serius di lakukan oleh kedua Dokter ini.
Selain itu ada juga tiga dokter yang berstatus ASN juga yang membuat keputusan yang sama terkait Hak mereka yang juga belum di bayarkan dalam tuntutan ketiga dokter tersebut terdapat beberapa poin di antaranya, Segera bayarkan TPP dan hak – hak lainnya, meminta untuk penambahan tenaga dokter karena UGD kekurangan tenaga Dokter, serta mengakomodir SK Honor kedua Dokter honorer tersebut, sampai dengan batas waktu tanggal 13 Maret 2024 kemarin.
Akibat dari Kedua surat pernyataan tersebut sehingga berpengaruh pada pelayanan kesehatan di UGD RSUD Piru beberapa hari lalu sampai dengan hari ini.
Kepada media ini, Gerry membenarkan kejadian tersebut, menurut dirinya bahwa persoalan yang terjadi bukanlah, hal yang baru bahkan tahun lalu juga Para Dokter pernah melakukan aksi mogok kerja.
“ Persoalan ini terjadi selain masalah dokter UGD juga ada masalah lain, yaitu masalah kekurangan obat- obatan Emergency di RSUD Piru, penyebabnya adalah Ada Banyan jenis obat emergency yang tidak dapat di sediakan oleh penyuplai obat – obatan untuk memenuhi kebutuhan Rumah Sakit karena obat – obat tersebut banyak tidak di jual oleh Perusahaan penyedia.
Sedangkan Perusahaan yang selama ini menyuplai obat – obatan tidak dapat menyuplai obat ke RSUD Piru karena utang warisan yang belum di bayarkan oleh pemerintah daerah kepada Perusahaan”.ujar GeGerry.
Di sisi lain, untuk mengantisipasi persoalan kekurangan tenaga Dokter saya juga sudah berkomunikasi dan meminta satu tenaga dokter dari kecamatan taniwel untuk di perbantukan di UGD sampai semua persoalan administrasi di selesaikan terkait kekurangan tenaga medis seperti yang di minta oleh Ketiga Dokter tersebut, terkait dengan informasi bahwa RSUD tidak dapat melayani Pasien dan di tutup pelayanannya, itu adalah berita bohong yang tidak bertanggung jawab, Pelayanan RSUD tetap Berjalan normal sekalipun ada banyak kendala yang kami hadapi.(IM.KR)