IM_SBB,- Politik Itu baik tetapi jika berhadapan dengan orang politik maka perkataan apa saja yang dilontarkan bisa berubah sesuai sikon. Dan hal itu bisa terjadi kepada siapa saja yang moralitasnya patut dipertanyakan.
Akibat tekanan media Elly Oktavianus, Anggota DPRD Kabupaten SBB, dari Partai Golkar itu akhirnya menyangkali statmennya sendiri.
Anggota DPRD senior ini dinilai inkonsitensi alias tidak bisa pegang ucapan sendiri. Ibarat kata pepatah “Menjilat muntah sendiri”, maka hal itu patut dialamatkan kepada politisi senior tersebut, karena inkonsistesi dengan ucapanya.
Sebelumnya wartawan media ini, mengkonfirmasi isu pemalsuan tandatangan anggota DPRD oleh Sekwan Kabupaten SBB yang dihembuskan oleh pemberitaan salah satu media. Cilakanya hal itu dilakukan tanpa menyebutkan sumber yang jelas agar bisa dipeanggungjawabkan.
Bahkan isu ini terus digoreng di postingan grub -grub WhatsApp. Nah untuk membuktikan kebenaran isu tersebut wartawan media ini mewawancarai langsung 4 orang Anggota DPRD Kabupaten SBB.
Itu dilakukan usai sidang Paripurna PAW Anggota DPRD dari Partai Hanura yang menggantikan Alm.Bobby Tianotak beberapa waktu lalu.
Setelah Sidang Paripurna PAW tersebut media ini minta waktu guna mewawancarai 3 anggota DPRD tersebut. Wawancara dilakukan di depan pintu kantin DPRD setempat.
Saat diwawancarai anggota DPRD Kabupaten SBB tersebut mengaku tidak merasa tanda tangannya dipalsukan. “Saya tidak merasa ada yang memalsukan tanda tangan saya, bahkan Elly juga menyampaikan kalau dirinya tidak tau, ada informasi pemalsuan tandatangan yang diduga dilakukan oleh Sekwan Kabupaten SBB,” ujar anggota DPRD tersebut kepada media ini.
Namun saat dikonfirmasi salah satu media online, Elly menyangkali statementnya. Dia mengaku tidak pernah menyampaikan komentar yang ditulis Infomalukunews.com, sesuai wawancara beberapa waktu lalu.
Saat membaca berita dari salah satu media yang dishare rekan wartawan, alhasil media ini menghubungi Elly berulang – ulang kali untuk meminta konfirmasi. Hingga 6 kali panggilan telepon tidak dijawab, bahkan sambungan teleponnya dinonaktifkan.
Atas masalah itu, wartawan media ini menilai seorang publik figur apalagi tokoh politik senior harusnya konsisten dengan omongannya. Hal itu jadi alamat kalau moralitas orang tersebut tidak baik.
Bahkan tidak dapat dipercaya oleh masyarakat. Mungkin akibat faktor usia Elly Oktovianus gampang lupa dengan apa yang dia diucapkan.
“Tapi jika tidak maka, dipastikan yang bersangkutan adalah pembohong besar. Kepada media saja bohong apalagi ke masyarakat,” ujar wartawan media ini. (IM.KR).