IM-PIRU-Merdeka tapi terpuruk dalam kemiskinan itu yang jadi soal. Faktanya, masyarakat Kecamatan Huamual, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) Propinsi Maluku sudah 78 tahun sejak Indonesia merdeka, tapi Huamual belum merasa merdeka.
Dewan Pimpinan Daerah Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII), diketuai Darto Al Bana mengingatkan Pj Bupati SBB Andi Chandra As’adudin agar pembangunan juga diarahkan menyentuh masyarakat Huamual.
Hal itu diungkapkan oleh Aktivis Darto Al Banna dari GPII Kabupaten SBB. Dia menyebutkan, infrastruktur jalan dan jembatan sebagai penghubung antar desa, kecamatan dan kabupaten kini rusak total.
Yang menurutnya belum diperhatikan oleh Pemda SBB. Padahal infrastruktur jalan dan jembatan adalah hal yang paling vital bagi masyarakat.
“Kami mau ingatkan agar tuan Pj Bupati SBB Andi Chandra agar tidak menutup mata terhadap kondisi riel Huamual sekarang ini,” ingat Darto Al Banna kepada media infomalukunews.com Kamis (25/1/2024).
Menurut Darto, kerusakkan jalan dan jembatan adalah salah satu faktor yang memicu angka kemiskinan di kecamatan tersebut akibat tidak tersentuh oleh aktivitas pembangunan.
Malah daerah ini, ujar Darto, terkesan terisolir terdiskriminasi dan termarjinalkan oleh Pemda setempat.
Menurutnya, Kabupaten ini sudah 20 tahun mekar namun Huamual relatif belum disentuh proses pembangunan.
“Belum menyentuh Huamual. Pada hal luasannya mencapai 879,92 Km persegi. Jumlah penduduknya juga bukan sedikit mencapainya 42,396 jiwa,” ungkap Darto seraya meminta perhatian Pemda.
Bahkan kecamatan ini adalah yang terluas di SBB dengan jumlah penduduk terbesar. “Ini bisa jadi modal penyumbang DAU terbesar bagi daerah ini,” ungkapnya.(IM-03)