AMBON-
Perum Bulog Divre Maluku Malut diminta cepat mendistribusikan beras pra sejahtera (rastra) yang terbakar dan musnah bersama KM Taman Pelita yang disewa pihak ketiga bernama Kiat, seorang pengusaha multibisnis di Maluku.
Dalam hal ini Kiat harus segera kembalikan beras-beras tersebut, dan tidak memperlambat tugas Bulog dalam pendistribusiannya ke keluarga penerima manfaat program perintah pusat itu. Desakan ini disampaikan Ketua LSM Pemantau Kebijakan Pejabat Negara (PKPN) Maluku Alwie Rumadan, langsung kepada infomalukunews.com, Jumat sore tadi.
Alwie Rumadan yang juga putera asli Kabupaten Seram Bagian Timur, dimana Kecamatan Lian Fitu adalah salah satu tujuan distribusi rastra ini, mengatakan meski terbakarnya beras-beras tersebut sebagai musibah, tidak berarti Bulog maupun Kiat melambat-lambatkan pengiriman Rastra tersebut ke Kecamatan Lian Fitu.
“Kami minta Bulog Maluku-Maluku Utara desak pihak ketiga segera ganti beras-beras ini. Rakyat Indonesia yang miskin khususnya di Kecamatan saya Lian Fitu, sekarang sedang mas minggu itu beras kapan dikirim?,” desak Alwie.
Alwie mengancam akan mendemo kantor Bulog Divre Maluku-Malut bila, dalam waktu satu minggu kedepan belum ada langkah Bulog dengan mitra pihak ketiganya mengirim beras-beras ini ke Kecamatan Lian Fitu. “Kami pastikan akan turun jalan menuju kantor Bulog. Kami akan demo di sana dan duduki kantor itu, kalau satu minggu mendatang tidak ada penggantian dan pengiriman beras oleh pihak ketiga,” tegas Rumadan.
Sebelumnya, Perum Bulog Maluku-Maluku Utara, mengaku beras sebanyak 82.560 kg yang musnah dalam kebakaran KM Taman Pelita di Pelabuhan Hurnala, Desa Tulehu, Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah adalah beras bansos untuk program Rastra.
Beras-beras subsidi milik masyarakat pra sejahtera di tiga kecamatan itu, akan diganti secepatnya, oleh perusahaan pengangkut. “Harus dalam waktu dekat, karena kita ada pekerjaan lain lagi, yaitu penyaluran beras BPNT,” tandas Kabid Pengadaan Operasi dan Pelayanan Publik Bulog Divre Maluku-Maluku Utara Hamdani Malawat, kepada infomalukunews.com di kantornya, Selasa (15/10) lalu.
Beras sebanyak itu, ungkap Malawat, sedianya akan didistribusikan ke Kecamatan Pulau Haruku, sebanyak 17.860 kg dan Kecamatan Nusalaut di Kabupaten Maluku Tengah 12.760 kg. Sedang selebihnya sebanyak 51.920 kg untuk Kecamatan Lian Fitu di Kabupaten SBT.
Tapi lantaran kapal pengangkut tersebut terbakar akibat korslet di kamar mesinnya, beras-beras ini ikut musnah dan tidak bisa digunakan lagi. Pihak pengangkut yang menyewa kapal ini, masih didesak untuk segera melakukan penggantian rastra untuk alokasi bulan Juli-Agustus tahun 2019 ini.
Hamdani Malawat sekaligus mengklarifikasi info-info yang berkembang di masyarakat kalau itu beras yang terbakar adalah bantuan untuk pengungsi gempa, di Kecamatan Pulau Haruku dan Nusalaut. “Jadi sekali lagi itu bukan beras untuk pengungsi gempa tapi beras bansos untuk program Rastra,” tandas Malawat . (pom)