Infomalukunews.com. Ambon-Jaksa Penuntut Umum pada cabang Kejaksaan Negeri (Kejari) Ambon di Saparua mempidanakan Raja Siri Sori Islam H Eddy Pattisahusiwa selama 5 tahun penjara.
Eddy merupakan terpidana kasus Tindak Pidana Korupsi pengelolaan Dana Desa dan Alokasi Dana Desa pada Negeri Siri Sori Islam Kecamatan Saparua Timur Kabupaten Maluku Tengah Tahun Anggaran 2018 dan 2019.
Atas perbuatannya sehingga dijerat Pasal 3 Jo Pasal 18 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 ayat (1) Ke-1 Jo Pasal 64 Ayat (1) KUHP.
“Raja Negeri Siri Sori itu dipidana selama 5 tahun Penjara dan denda sebesar Rp. 200.000.000 subsider 2 bulan kurungan,” kata Kacabcari Saparua Ahmad Birawa dalam press rilisnya yang diterima media ini.
Tak hanya pidana badan terdakwa juga dibebankan membayar uang pengganti sebesar Rp. 581.826.060 yang dikurangkan dengan pengembalian kerugian keuangan negara sebesar Rp. 11.500.000 sehingga yang dibebankan kepada terdakwa sebesar Rp. 570.326.060.
“Jika terdakwa tidak membayar uang pengganti paling lama 1 bulan sesudah putusan ini berkekuatan hukum tetap, maka harta bendanya disita dan dilelang oleh Jaksa untuk menutupi uang pengganti tersebut dengan ketentuan apabila terdakwa tidak mempunyai uang pengganti tersebut dengan ketentuan apabila Terdakwa tidak mempunyai harta benda yang mencukupi maka dipidana dengan pidana penjara selama 1 tahun,” papar Ahmad
Sementara itu, Kasi Penkum dan Humas Kejati Maluku, Ardy SH. MH. saat dikonfirmasi terkait penahanan tersebut, dirinya menyebut terpidana di tahan berdasarkan surat perintah.
“Ya benar, eksekusi dilakukan terhadap terpidana berdasarkan dengan Surat Perintah Pelaksanaan Putusan Pengadilan (P-48) Nomor PRINT- 105 /Q.1.10.1/Fu.1/07/2024 tanggal 24 Juli 2024,” kata Adry, Senin 29/07/24.
Dikatakan Ardy, Eddy Pattisahusiwa sebelumnya berstatus tahanan Kota sejak tanggal 12 Oktober 2022, Selanjutnya Terpidana akan dipindahkan ke Lembaga Pemasyarakatan (LAPAS) Kelas IIA Ambon untuk menjalani masa hukuman.
“Hasil dari Putusan Mahkmah Agung Nomor 4948 K/Pid.Sus/2023 menyatakan menolak permohonan kasasi dari terdakwa H. Eddy Pattisahusiwa,” jelas juru bicara Kejati Maluku itu.
Jaksa Penuntut Umum Cabang Kejaksaan Negeri Ambon Di Saparua sambung Ardy, telah melaksanakan Putusan Pengadilan Negeri Ambon Nomor : 38/Pid.Sus TPK/2022/PN.Amb tanggal 13 Maret 2023 Jo Putusan Pengadilan Tinggi Ambon Nomor : 6/PID.SUS-TPK/2023/PT.AMB tanggal 8 Mei 2023 Jo Putusan Mahkamah Agung Nomor : 4948 K/Pid.Sus/2023 tanggal 5 Oktober 2023. (IM-06).