IM, Tual-
Rahayaan dalam arahan pada apel meminta kepada kepala unit pimpinan SKPD agar bisa mendisiplinkan bawahanya karena disiplin cakupannya sangat luas, bukan hanya soal berpakaian, waktu masuk kantor, kehadiran tetapi juga perbuatan serta sopan santun hal ini mengingat masih terdapat ASN yang belum bisa menahan diri, dimana persoalan internal sering kali disampaikan melalui Media Sosial (Medsos).
“Sebagai ASN sekalipun anda bermaksud baik jangan disampaikan melalui Facebook, Whatsapp, Instagram yang merusak ruang publik, harusnya bisa disampaikan secara berjenjang melalui kepala SKPD atau kalo memang perlu dan itu sangat penting harus disampaikan kepada kepala daerah itu tidak apa, jangan lagi langsung ke publik melalui medsos,”
“Usai apel ini juga saya akan undang kepala Dinas dan oknum pegawainya, karena kelihatannya penegakan disiplin dan upaya menertibkan pegawai yang dipercayakan kepada pimpinan unit langsung itu tidak berjalan, termasuk Absen dan Apel setiap jm masuk dan pulang , harusnya ini dapat diselesaikan secara berjenjang oleh pimpinan unit.
Menurut Rahayaan hal ini dikendalikan langsung oleh kepala daerah,”
Timberland “Dirinya sangat menyesal sikap pimpinan SKPD selaku pembantu kepala daerah yang tidak mampu secara berjenjang menjalankan tugas dan fungsinya dalam mengkoordinir dan mencari solusi atas permasalahan yang ada di unit masing masing, terkesan semua persoalan harus tersentral dan diambil alih langsung oleh Kepala Daerah.
“Kepala unit tentunya memantau perkembangan dan memiliki akun medsos, katakanlah ada oknum pegawainya yang melakukan harusnya dirinya bisa memanggil yang bersangkutan, tapi ini sama sekali tidak jalan. Seakan-akan sengaja melakukan pembiaran dan mungkin dia sengaja untuk diperalat.
“Atas sikap apatis yang ditunjukan, dirinya menilai pimpinan SKPD tersebut lemah dan gagal melakukan proses pembinaan di lingkup masing masing. harusnya sebagai pemimpin pada unitnya bisa tegas dengan mengedepankan aturan, apabilah selama proses pembinaan dilakukan oknum pegawai ternyata masih tidak menghiraukan maka jangan sungkan untuk memberikan sangsi.
“Sebagai contoh ada oknum pegawai yang saya pecat karena memang aturan, dari sisi kemanusiaan saya juga punya pertimbangan, dia punya anak sekolah, istri dan tanggungjawab lainya tetapi karena jabatan serta ada aturannya, apabilah tidak mengambil tindakan dan laksanakan publik akan menyoroti saya karena tidak memiliki sikap tegas dan jelas,” Tegasnya.
SKPD Diminta tidak Melindungi ASN yang Malas dengan memanipulasi Absen
Keputusan pemecatan yang diambilnya tersebut menurutnya sesuai aturan yang berlaku dan mendapat respon yang positif dari masyarakat, karena baginya bohong kalo hanya terus menerus menyampaikan dan mengingatkan kepada pegawai melalui apel pagi tentang pentingnya disiplin tapi tidak ada tindakan serta sangsi tegas atas pelanggaran disiplin, untuk dirinya berkomitmen dalam menerapkan sangsi dan tak pandang bulu.
“Saya ingatkan kedepan ada lagi yang akan dipecat, saya minta tim yang telah dibentuk agar secepatnya memproses absen kehadiran dari setiap unit, absen yang ada agar dikonfirmasi kembali ke pegawai pada unit masing masing, saya ingatkan absen jangan dimanupalasi, kalo kepala dinas melindungi, ingat masih ada pegawai disekitar anda mengetahuinya.
“Upaya penegakan disiplin ini akan terus dilakukannya mengingat 2 pegawai telah dipecat dan menjadi contoh, untuk itu dirinya mengingatkan kepada ASN agar sejak awal menggunakan akal sehat sehingga memikirkan dampak serta konsuekwensi yang akan dialaminya dan keluarganya.
“Jangan sampai kabar sudah diketahui baru utusan datang menangis dan meminta untuk saya mengasihani istri dan anaknya anaknya, itu tidak ada, karena sejak awal telah saya ingatkan dan yang bersangkutan tidak memikirkan dampak serta konsuekwensinya..tandasnya.(FR)