INFOMALUKUNEWS.COM,–Untuk membahas penanganan dampak bencana di Kabupaten Buru Selatan (Bursel), Polres bersama Pemda Bursel menggelar rapat lintas terkait penanganan dampak bencana.
Rapat yang dipusatkan di ruang rapat wakil bupati lantai I Kantor Bupati, Minggu 7 Juli 2024 juga dihadiri Wakil bupati, Gerson Eliaser Selsily, Sekda Rustan Makatita, Kapolres AKBP M Agung Gumilar dan sejumlah pimpinan OPD lingkup Pemkab Bursel.
Poin penting dalam rapat lintas tersebut yakni, terkait distribusi sembako dan BBM di Kabupaten Buru Selatan.
Wakil bupati, Gerson Eliaser Selsily
Penangan terhadap dampak bencana yang terjadi di Kabupaten Buru Selatan saat ini dianggap penting. Sehingga stok sembako dan BBM harus dipastikan aman untuk beberapa hari atau bulan kedepan.
Untuk kondisi terputusnya arus lalu lintas darat, seperti jalan Namrole – Namlea. Kondisi ini sangat penting mengingat jika hal ini terus dibiarkan, maka akan berdampak pada tiga hal yakni;
(1). Tersumbatnya distribusi arus barang dan jasa
(2). Perseolan telekomunikasi
(3). Ketersediaan BBM
“Tentunya hal-hal ini berpengaruh terhadap inflasi, kesehatan, sunting dan kemiskinan dan yang paling penting adalah persoalan keamanan dan ketertiban di Kabupaten Buru Selatan,” kata Wakil bupati.
Kapolres Buru Selatan, AKBP M Agung Gumilar mengatakan, untuk ketersediaan stok sembako dan BBM jenis Pertalite, Pertamax dan minyak tanah di Kabupaten Buru Selatan mulai berkurang.
“Jika tersedia hanya untuk beberapa hari kedepan, sehingga diperlukan kerjasama dengan semua pihak, utamanya dengan Dinas Perdagangan Kabupaten Bursel untuk mengantisipasi persoalan stok BBB dan Sembako,” terang Kapolres.
Sedangkan Kadis Perindag, Dominggus Seleky
Menurutnya, untuk ketersediaan sembako di Kota Namrole beberapa hari kedelapan dipastikan aman. Namun pihaknya akan terus memantau perihal kondisi Sembako.
Untuk saat ini stok sembako di 13 agen atau distributor di Kota Namrole Kabupaten Buru Selatan yakni; beras 23 ton, gula 38 ton, minyak goreng 8300 liter mentega, telur dan lainnya stok masih tersedia.
“Sedangkan untuk Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite dan Pertamax saat ini, hanya tersedia di APMS Lektama dan untuk AMPS Labuang hanya tersedia Dexlite dan Solar,” jelasnya.
Sementara untuk stok minyak tanah (Mitan) saat ini baik di pangkalan, maupun pengecer sudah mulai menipis. Tetapi, dari hasil koordinasi dengan pihak Pertamina di Kabupaten Buru. Meraka berjanji akan mensuplai BBM jenis minyak tanah melalui jalur laut menggunakan kapal. (IM-RAM)