NAMROLE, IM-
Bupati Buru Selatan (Bursel) Hj. Safitri Malik Soulisa menyatakan, dirinya tidak ingin ada pengusaha yang berjiwa provokatif dan provokasi. Sebab pengusaha seperti itu tidak akan bisa bersaing dengan orang lain.
Pernyataan tersebut disampaikan Bupati dalam sambutannya pada acara Muscab II BPC HIPMI Kabupaten Bursel yang berlangsung di hotel Alfri’s Namrole, Selasa (14/9/2021).
Selain bupati hadir dalam acara itu, Jaqueline Margareth Sahetapy Ketua BPD HIPMI Provinsi Maluku, Ketua DPRD Muhadjir Bahta dan anggota, Ketua dan Sekertaris HIPMI Buru Selatan terpilih Nawan Souwakil dan Johan Lesnussa serta anggota HIPMI Buru Selatan.
Bupati Safitri Malik Soulisa mengaku, orang sering mengatakan bahwa perempuan tidak bisa menjadi pemenang (Bupati) di Buru Selatan.
“Orang sering mengatakan, tidak ada dan tidak bisa perempuan menjadi Bupati. Namun sejarah mencatat, orang Buru Selatan memiliki pemimpin seorang perempuan,” ujarnya.
Menurutnya, Buru Selatan adalah rumah besar bagi semua orang, olehnya harus bisa menjadi barometer di provinsi Maluku. Hal itu, karena orang selalu beranggapan Bursel adalah kabupaten tertinggal.
Bupati berharap, cukup penilaian itu. Olehnya ia selalu memberikan penguatan agar masyarakat Buru Selatan harus bangkit.
“Menjadi pengusaha yang hebat, berbeda dengan menjadi seorang PNS, birokrat. Mau menjadi pengusaha, bolanya harus dijemput, karena kompetisi sangat ketat, ujar Bupati.
Dikatakan, untuk bersaing dengan ratusan kabupaten lain di Indonesia, ia harus berusaha selangka lebih cepat dari lainnya.
“Menjadi pemimpin harus menyatukan. Menjadi pemimpin yang besar harus memiliki jiwa yang mempersatukan. Kalau tercerai berai, tidak bisa menjadi pemimpin,” ujarnya.
Sebut Safitri Malik, jika ingin menjadi pengusaha muda, harus berpikir yang besar dan jangan takut dengan bermimpi.
“Harus banyak bermimpi, tapi bisa di wujudkan ataukah tidak. Tema, peran pengusaha muda dalam memperkuat lokal di masa pandemi Covid-19,” jelas Bupati.
Sebagai Pemerintah Daerah juga sangat merasakan dengan adanya Refocusing, otomatis membuat pusing. Jelas Bupati, saat ini suda harus mengikuti dinamika yang terjadi, era dan jaman suda berubah, peradaban baru yang sedang di lalui.
“Kita di tuntut untuk menjadi pengusaha yang betul-betul inofatif,” ucap Bupati.
Dikatakan, dirinya inginkan orang yang dekat dengan dirinya adalah orang-orang yang selalu berbicara tentang kemajuan Buru Selatan. “Beta tidak suka ada yang punya tendensi di luar dari itu. Mari kita lihat skala kepentingan bagi masyarakat, itu yang terpenting,” ujar Bupati.
Ucap Safitri, menjadi pengusaha muda harus memiliki jiwa kompetisinya dan selalu berpikir untuk maju dan jangan menjadi penghasut.
“Ingat. Kita mau besar, mau hebat, kita harus berpikir yang rasional. Sebab ada yang berbicara hanya teori saja, akhirnya hanya sebatas itu saja. Sehingga idenya diambil oleh orang aksi, satu aksi saja selesai. Seribu ide (teori) tadi diambil oleh orang satu aksi,” ujar Safitri.
Ketua Umum BPD HIPMI Provinsi Maluku, Jaqueline Margareth Sahetapy dalam arahannya memperingatkan kepada HIPMI Kabupaten Buru Selatan agar tidak meminta-minta proyek dari pemerintah daerah.
“Ini pengalaman, selama saya menjadi ketua HIPMI, saya tidak pernah jalan minta-minta proyek di gubernur, walikota atau bupati, tidak pernah,’ ujar Jaqueline Sehetapy.
Pengalaman tersebut adalah merupakan peringatan keras kepada HIPMI Buru Selatan agar tidak menjadi minta-minta proyek ke pemerintah daerah.
Kata Sahetapy yang lebih dibutuhkan adalah sinergitas dalam menghadapi iklim investasi yang saat ini belum stabil.
“Saya kaget di BurseL ini punya potensi semen, batu kapur, itu sangat luar biasa,’ sebutnya.
Dikatakan, jika investasi masuk ke Buru Selatan secara otomatis Buru Selatan akan berkembang, pembangunan akan bertambah, pengangguran semakin berkurang.
“Tidak ada lagi yang ngambek-ngambek ibu Bupati soal tidak dapat proyek, karena itu pusing. HIPMI harus menjadi mitra strategis. Jangan setiap hari ketua HIPMI nongkrong saja di kantor bupati minta proyek. Kalau tidak dapat lalu suri orang demo ibu Bupati. Kalau ibu Bupati lapor ke saya, saat itu juga PAW,” tanda Sahetapy.
Sebagai ketua HIPMI harus bisa berkolaborasi dengan Bupati maupun gubernur hingga ke pemerintah pusat.
Ketua Demisioner HIPMI Buru Selatan Basir Mony dalam arahannya menyampaikan harapan agar ke depan Bupati Safitri Malik Soulisa dapat bersama-sama dengan HIMPI dalam membangun daerah ini jauh lebih baik.
Sementara arahan Ketua HIPMI Buru Selatan terpilih Nawan Souwakil menyampaikan, visi dan misi yang telah disampaikan akan ia tunaikan dan konsisten untuk memperjuangkan demi masa depan Bursel.
Dikatakan sebagai Ketua HIPMI memiliki tanggung jawab secara bersama-sama dengan pemerintah daerah menciptakan seluas-luasnya lapangan pekerjaan, dan membuat terobosan baru terhadap semua investasi yang akan masuk di Buru Selatan.
“Kami akan memanfaatkan dan menggunakan jejaring dan akses yang dimiliki oleh HIPMI untuk perjuangkan kepentingan masyarakat Buru Selatan,” ucap Souwakil. (RB)