IM, Namrole-Polres Buru Selatan merilis hasil perkembangan penanganan sejumlah perkara selama kurun waktu setahun, sejak Januari 2023 hingga Januari 2024.
Salah satu kasus yang menonjol yakni kasus bahan-bahan kimia (B3) berbahaya yang diduga hendak dipasok ke tambang emas ilegal Gunung Botak Pulau Buru Namlea.
Dalam rilis tersebut Kapolres Buru Selatan, AKBP M. Agung Gumilar menuturkan, di tahun 2023 ada beberapa kasus besar yang menonjol seperti, kasus B3 kasus perdagangan orang, kekerasan terhadap Perempuan dan anak, kasus Miras, serta Kecelakaan lalu lintas.
Untuk kasus B3 Kapolres menyebut, kasus penangkapan B3 yang telah di amankan pada Minggu, 19 November 2023 lalu,
sangat menonjol di akhir tahun ini.
Karena Satreskrim bersama satuan lainnya berhasil mengungkap peredaran B3 yaitu dalam bentuk sianida (CN) dan asam nitrat yang masuk melalui Bursel dengan tujuan Namlea, Kabupaten Buru.
Adapun dalam pengungkapan perkara tersebut, ada dua kasus dan terpisah.
Untuk Kasus di LP 07 barang bukti CN sebanyak kurang lebih 1 ton dan asam nitrat 1,1 ton serta 100 karung karbon dan 1 buah truck yang menjadi alat angkut dari B3 yang sudah di sita dan beberapa dokumen yang berkaitan dengan pendistribusian B3 yang menurut dugaan kami ilegal.
“Di duga B3 ini untuk di salurkan ke Kabupaten Buru. Sedangkan untuk perkara kedua dengan barang bukti yang sama dengan jumlah 250 kg atau seperempat ton CN” terang Kapolres belum lama ini.
Diakui Kapolres, dari hasil uji laboratoris di Ambon, dua jenis barang tersebut dipastikan bahan sianida dan asam nitrat.
“Dua jenis barang tersebut dari hasil laboratoris di Ambon, sudah di pastikan sianida dan asam nitrat. Dimana, pihaknya sudah berkordinasi dengan pihak terkait untuk penanganannya,” akui Gumilar.
Dijelaskan Kapolres, sebagai bentuk tranparansi Polri dalam penanganan perkara, sesuai yang diamanatkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Drinya akan mengumumkan, terkait pihak yang terlibat, yang mana sementara ini belum bisa di sebutkan identitasnya secara spesifik.
Tetapi dari kedua kasus ini, dapat disebutkan bahwa ada dugaan keterlibatan dua personel Polres Bursel yang saat ini masih dalam proses.
“Kami mohon dukungan, agar kami dapat mengungkap kasus ini, mengingat kasus ini kami ungkap di akhir tahun” jelas Kapolres.
Hal senada juga disampaikan Kasat Reskrim Polres Bursel Iptu Yefta Malasa. Menurutnya, dugaan keterlibatan kedua personel Polres Bursel ini masih dalam penyelidikan. Tetapi hasil sementara di ketahui bahwa kedua personel ini terlibat dalam B3 ini sebagai pihak yang membekingi peredaran B3 ini.
“Saat ini kami masih terus mendalami, apakah personel kami hanya sebagai pembeking ataukah bisa berkembang nanti dalam penyidikan,” ujar Kasat. (IM-RAM)
