INFOMALUKUNEWS.COM,–AMBON,– Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah gandeng dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Maluku dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) menggelar kegiatan Forum Group Discuscion (FGD) Penyusunan Rencana Aksi Desa (RAD) dalam Penguatan Implementasi Desa Ramah Perempuan dan Perlindungan Anak (DRPPA) tahun 2024
Kegiatan dengan tema; Penguatan Implementasi Desa Ramah Perempuan dan Perlindungan Anak (DRPPA) berlangsung selama dua hari kedepan, kegiatan mulai dari 12-13 Agustus 2024, dihotel Gren Avira Ambon. Senin, 12/8/24
Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah (NA) Maluku, Hadida Mony menyampaikan banyak terimakasih kepada dinas PPPA, KemenPPPA yang mana mempercayakan kami bisa bersinergi, berkolaborasi dalam melakukan kegiatan Desa Ramah Perempuan dan Perlindungan Anak (DRPPA) pada hari ini.
Dikatakan Hadida, kegiatan yang berjalan selama dua hari ini, menghadirkan keterwakilan dari tiga Kabupaten/Kota, diantaranya keterwakilan peserta dari Kota Ambon, Kabupaten Buru Selatan (Bursel), dan Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) “Ungkap Hadida.
“Hadida menambahkan, kami dari organisasi Nasyiatul Aisyiyah (NA) akan aktif mensosialisasikan Program KemenPPPA di Kabupaten/Kota yang belum tersentuh oleh Program Desa Ramah Perempuan dan Perlindungan Anak (DRPPA) tersebut,” imbuh Mony.
Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah, Uswatun Hasanah menyampaikan terimakasih dan mengapresiasi terhadap dinas PPPA Maluku, KemenPPPA yang telah mempercayakan NA Maluku bersinergi, berkolaborasi untuk melaksanakan Program Pemerintah dibawah Kementerian tersebut.
“Uswatun Hasanah, mengatakan bahwa kegiatan PPPA ini bukan saja menjadi acara seremonial semata, tetapi ini sebuah langkah nyata dalam upaya mencegah, dan menciptakan lingkungan yang aman, nyaman, terutama terhadap perempuan dan anak yang ada di desa-desa,” Ujar Uswatun.
“Ia berharap agar kegiatan ini bisa membawah perubahan-perubahan dalam kehidupan sehari-hari kita,”
Sambutan Penjabat (Pj) Gubernur Maluku, melalui asisten 1 Dr. Djalaludin Salampessy menyampaikan atas nama Pemerintah Daerah (Pemda) Propinsi Maluku, kami menyambut baik kehadiran bapak/ibu dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) yang mana bisa berkolaborasi dengan Nasyiatul Aisyiyah (NA) Maluku, dalam melaksanakan kegiatan Penguatan Implementasi Desa Ramah Perempuan dan Perlindungan Anak (DRPPA) pada hari ini.
Kegiatan ini adalah bentuk implementasi dari undang-undang nomor 6 tahun 2014 dan penyesuaian dengan undang-undang nomor 3 tahun 2024, yang mana menguatkan dan memantapkan sumberdaya manusia dalam melaksanakan Pembangunan sosial kemasyarakatan, Pembangunan Politik, Pembangunan berbangsa dan bernegara, Pembangunan berdasarkan Cultural, atau berdasarkan adat-istiadat setempat, dan Pembangunan yang mengkomunikasikan seluruh keberlanjutan hidup, terutama untuk anak-anak kita.
Disitulah peran dan strategis keberadaan NA yang mana hari ini bersinergi, berkolaborasi bersama dengan dinas PPPA untuk memberikan dukungan terhadap upaya-upaya dan langkah-langkah pembinaan ibu-ibu di tingkat desa dalam memberikan yang terbaik, pembinaan kewanitaan atau ibu-ibu untuk keberlangsungan hidup kita kedepan.
“Ia pun mengatakan kegiatan ini perlu dan penting terus dilakukan diberbagai Kabupaten/Kota yang ada di Maluku, terutama di desa-desa agar lebih meningkatkan kesadaran dan memberikan pengetahuan, pemahaman terhadap ibu-ibu dan anak-anak di desa-desa,” Ungkap Djalaludin.
Lanjut Salampessy, Perempuan berdaya akan menjadi landasan yang kuat dalam pembangunan bangsa. Peningkatan kualitas hidup perempuan setiap tahunnya telah memperlihatkan kemajuan yang ditunjukkan dengan meningkatnya Indeks Pembangunan Gender.
Keterwakilan perempuan dalam lini-lini penting dan sektoral juga ikut mendorong kesetaraan gender di Indonesia yang semakin setara.
“Perempuan juga semakin berdaya, mampu memberikan sumbangan pendapatan signifikan bagi keluarga, menduduki posisi strategis di tempat kerja, dan terlibat dalam politik pembangunan dengan meningkatnya keterwakilan perempuan di lembaga legislatif. Ini ditunjukkan dengan meningkatnya Indeks Pemberdayaan Gender,”
Semakin banyak perempuan menjadi pemimpin baik di desa, sebagai kepala desa atau kepala daerah hingga pimpinan di Kementerian atau Lembaga. Tentunya yang ingin dicapai, ini adalah peningkatan kualitas dan peran perempuan dalam pembangunan,”Ujar asisten 1 Djalaludin Salampessy.
“Untuk diketahui, yang turut menghadiri kegiatan Forum Group Discuscion, Desa Ramah Perempuan dan Perlindungan Anak (DRPPA), keterwakilan dari KemenPPPA, Penjabat Gubernur Maluku, yang diwakili asisten 1 Dr. Djalaludin Salampessy, Kepala Dinas PPPA Maluku, Mona Tualeka, Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah, Uswatun Hasanah, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Maluku Ust, Taib Honsouw, serta keterwakilan peserta dari tiga Kabupaten/Kota tersebut,” pungkasnya. (IM-GB)