Infomalukunews.com,Piru, SBB,- sejumlah kurang lebih 19 (sembilan belas) tenaga honorer PUPR melakukan protes dengan di barengi dengan aksi bakar ban bekas di depan kantor dinas untuk menuntut hak mereka yang tidak masuk dalam DPA honorer PUPR berdasarkan SK Bupati 2024.(18/04/2024).
Para honorer ini melakukan aksinya akibat ketidakpuasan mereka akibat data honorer yang di serahkan oleh pihak dinas PUPR ke BKPSDM Kab.Seram Bagian Barat sebanyak 65 nama tenaga honorer namun hanya 46 nama yang terakomodir dalam DPA Tahun 2024, sambil membakar ban bekas Ke 19 orang ini berorasi untuk menuntut pertanggung jawaban dari Dinas terkait hak -‘hak mereka.
Menanggapi Aksi Honorer tersebut Kasubag Kepegawaian Dinas PUPR saat di mintai keterangan menjelaskan bahwa, terkait dengan persoalan honorer ini, dirinya saat menjabat sebagai Kasubag yang Baru yang di angkat pada bulan januari 2024, dan dirinya menyampaikan bahwa, tidak ada informasi apapun dari kasubag yang lama terkait masalah para honorer ini.
“Saya tidak tahu apa – apa tentang masalah para honorer ini, Kasubag lama saat serah terima jabatan juga tidak menjelaskan terkait pokok masalah yang terjadi saat ini, ibarat orang lain yang membangun rumah, saya hanya tinggal tempati, sekalipun posisi toilet tidak saya sukai tetapi sudah di bangun maka saya tinggal menjalaninya saja.
Menurutnya nama – nama honorer saat di serahkan awalnya sejumlah 65 nama namun yang turun hanya sejumlah 46 orang nama yang masuk dalam SK.
Lanjudnya, saya sudah berusaha untuk mengakomodir semuanya tetapi dengan alasan disiplin administrasi dalam bentuk Absensi maka ke 19 nama tersebut tidak terakomodir”. Ujar Kasubag.
Aksi Protes sambil bakar ban bekas ini terjadi, kepala dinas PUPR, Nasir Suriali tidak berada di tempat karena sedang mengikuti musrembang tingkat provinsi di ambon
Saat media ini menghubungi Kadis PUPR, melalui telepon WhatsApp, Suriali membenarkan bahwa hanya 46 Nama yang masuk DPA 2024 sedangkan 19 orang lainnya tidak terakomodir, bahkan menurutnya bukan sebanyak 65 nama yang di masukan tetapi Sejumlah 84 tenaga Honorer yang kita masukan ke BPKSDM, Berdasarkan SK Honorer Tahun 2022 yang di berlakukan pada Tahun 2023. Namun karena ada honorer yang ikut Caleg DPRD maupun yang sudah tembus P3K maka hanya tinggal 65 nama saja.
“‘Saat Saya mendapati bahwa hanya 46 orang honorer saja yang masuk di SK, saya tidak tinggal diam, pada hari rabu, 3 April 2024 lalu, sudah saya kumpulkan semua tenaga honorer dan Kasubag Kepegawaian serta beberapa staf lainnya untuk memberikan penjelasan terkait persoalan ini.
Bahkan suda saya perintahkan agar masing – masing bidang untuk melakukan telaah terkait adanya beberapa tenaga honorer yang bertugas di lapangan saat pengawasan proyek pekerjaan yang sedang berjalan, agar menjadi bahan rekomendasi ke BKPSDM terkait persoalan ke 19 orang tenaga honorer ini, dan tidak secepat itu kita berproses apalagi saat cuti bersama menjelang lebaran Idhul Fitri, dan sekarang baru masuk libur, saya berharap adik – adik honorer dapat bersabar dan menahan diri, tetap kita akan proses sampai selesai”. Ujar Suriali.
Suriali Juga menyesalkan langkah dan tindakan yang di ambil oleh para honorer yang melakukan protes sambil melakukan aksi bakar ban bekas ini sangatlah tidak etis.
“Saya tidak tinggal diam ketika ada masalah, saya minta pengertian baik dari adik – adik, jangan begini caranya, ini tidak bagus, sayakan sudah sampaikan bahwa kita akan berusaha setelah masuk libur Idhul Fitri”. Sesal Suriali.
Sampai dengan berita ini di terbitkan Kepala BKPSDM belum berhasil dicmintai keterangannya terkait tidak terakomodirnya 19 pegawai honorer dalam DPA 2024, serta apa dasar hukum dan aturannya sehingga 65 nama honorer yang di usulkan oleh Dinas PUPR Kab.SBB namun yang terakomodir hanya 46 Nama.(IM.KR).
