IM — PIRU.’ — Pupus sudah harapan dari 28 tenaga honorer yang mengabdi pada Dinas Pertanian Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) sejak 2005 sampai 2022. Akibat dari bobroknya kinerja OPD terkait.
Sumber terpercaya media Infomalukunews pada Dinas Pertanian, mengatakan bahwa, sesuai dengan SK No.520/kets/12/2017 sampai dengan SK No.520/ 013 tahun 2022 tenang pengangkatan honorium pegawai non PNS pada Dinas Pertanian Kabupaten Seram Bagian Barat, hanya terdaftar 64 tenaga honorium dan setelah di perifikasi dengan tujuan pendataan maka hasilnya terdapat 40 tenaga honorium, ungkap Sumber tersebut kepada Infomaluku.news, Selasa (27/9/2022).
Anehnya, dari 40 honorium hanya terdapat 12 orang yang terdaftar di DPA, yang mana sebagai persyaratan untuk terdata sebagai tenaga honorer yang dapat di akomodir untuk mengikuti tes CPNS atau pengangkatan Langsung sesuai dengan aturan dari Pemerintah, ujarnya.
Sesuai dengan hasil yang kami dapati bahwa ada 28 tenaga honorer yang tidak terakomodir dan terancam untuk di rumahkan, karena tidak ada kejelasan dan keterbukaan informasi dari Kadis Pertanian Ruslan Nai, terkait dengan masa depan mereka.
Untuk mendapatkan keterangan, InfoMaluku bersama dengan para tenaga honorium mendatangi Sekretaris Daerah (Sekda) Leverne Alvin Tuasuun, untuk meminta penjelasan dan kejelasan dari status mereka seperti apa nantinya.
Dalam penjelasannya, Tuasuun menyatakan bahwa, masuk tidaknya tenaga honorer di DPA itu merupakan kewenangan dari instansi terkait di mana mereka bekerja bahkan SK Honorer itu di buat langsung di Dinas tersebut. Tuasuun menjelaskan bahwa jangangkan saya, Penjabat Bupati pun tidak dapat mengambil kebijakan karena aturannya dari pusat seperti itu, biar kita mau pakai cara apapun kalau sistimnya sudah seperti itu maka tidak akan bisa.
Adik – adik harus sabar dan Berdoa semoga ada regulasi baru yang menurut informasi bahwa khusus untuk honorer K2 yg sudah masuk di sistem BKN akan di angkat, maka pasti adik – adik K2 bisa di angkat, jadi katong berdoa saja karena rejeki itu sudah di atur oleh yang kuasa, imbuhnya.
Saya sudah sampaikan ke kadis untuk terbuka kepada para honorer bahwa ke dua belas nama tersebut itu siapa – siapa saja yang lucunya sopir Kepala Dinas Pertanian tersebut terdaftar di antara ke 12 orang honorer tersebut, padahal sang sopir baru menjadi honorer pada awal tahun 2022 sedangkan aturannya adalah honorer yang memiliki SK tahun 2017 dan terdaftar di DPA Dinas terkait.
Jangan sembunyi – sembunyi dengan kriteria dan aturannya, apa saja yang menjadi syarat utama penilaian tersebut dan harus menegakkan aturan jangan sampai ada merugikan berbagai pihak. kesal FS salah satu honorium yang mengapdi di Dinas Pertanian Sejak 2017 Sampai hari ini.
Secara terpisa para honorer mengaku kecewa dengan kebijakan yang di ambil oleh kadis pertanian karena lepas tangan dengan tanggung jawab dan terkesan main rahasia – rahasiaan dengan ke 28 honorer tersebut. “Dong dapa panggel diam – diam lalu kalau bicara itu tutup pintu sedangkan samua perkembangan katong seng tau, Kesal Honorer yag tidak mau di sebutkan namanya.
Ia meminta kepada pemerintah daerah , dalam hal ini Penjabat Bupati untuk segera menuntaskan persoalan ini karena ini sudah mengorbankan para honorer jika persoalan ini tidak di selesaikan maka sama bisa terjadi di OPD – OPD lainnya, pungkasya.
IM — PIRU.’ — Pupus sudah harapan dari 28 tenaga honorer yang mengabdi pada Dinas Pertanian Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) sejak 2005 sampai 2022. Akibat dari bobroknya kinerja OPD terkait.
Sumber terpercaya media Infomalukunews pada Dinas Pertanian, mengatakan bahwa, sesuai dengan SK No.520/kets/12/2017 sampai dengan SK No.520/ 013 tahun 2022 tenang pengangkatan honorium pegawai non PNS pada Dinas Pertanian Kabupaten Seram Bagian Barat, hanya terdaftar 64 tenaga honorium dan setelah di perifikasi dengan tujuan pendataan maka hasilnya terdapat 40 tenaga honorium, ungkap Sumber tersebut kepada Infomaluku.news, Selasa (27/9/2022).
Anehnya, dari 40 honorium hanya terdapat 12 orang yang terdaftar di DPA, yang mana sebagai persyaratan untuk terdata sebagai tenaga honorer yang dapat di akomodir untuk mengikuti tes CPNS atau pengangkatan Langsung sesuai dengan aturan dari Pemerintah, ujarnya.
Sesuai dengan hasil yang kami dapati bahwa ada 28 tenaga honorer yang tidak terakomodir dan terancam untuk di rumahkan, karena tidak ada kejelasan dan keterbukaan informasi dari Kadis Pertanian Ruslan Nai, terkait dengan masa depan mereka.
Untuk mendapatkan keterangan, InfoMaluku bersama dengan para tenaga honorium mendatangi Sekretaris Daerah (Sekda) Leverne Alvin Tuasuun, untuk meminta penjelasan dan kejelasan dari status mereka seperti apa nantinya.
Dalam penjelasannya, Tuasuun menyatakan bahwa, masuk tidaknya tenaga honorer di DPA itu merupakan kewenangan dari instansi terkait di mana mereka bekerja bahkan SK Honorer itu di buat langsung di Dinas tersebut. Tuasuun menjelaskan bahwa jangangkan saya, Penjabat Bupati pun tidak dapat mengambil kebijakan karena aturannya dari pusat seperti itu, biar kita mau pakai cara apapun kalau sistimnya sudah seperti itu maka tidak akan bisa.
Adik – adik harus sabar dan Berdoa semoga ada regulasi baru yang menurut informasi bahwa khusus untuk honorer K2 yg sudah masuk di sistem BKN akan di angkat, maka pasti adik – adik K2 bisa di angkat, jadi katong berdoa saja karena rejeki itu sudah di atur oleh yang kuasa, imbuhnya.
Saya sudah sampaikan ke kadis untuk terbuka kepada para honorer bahwa ke dua belas nama tersebut itu siapa – siapa saja yang lucunya sopir Kepala Dinas Pertanian tersebut terdaftar di antara ke 12 orang honorer tersebut, padahal sang sopir baru menjadi honorer pada awal tahun 2022 sedangkan aturannya adalah honorer yang memiliki SK tahun 2017 dan terdaftar di DPA Dinas terkait.
Jangan sembunyi – sembunyi dengan kriteria dan aturannya, apa saja yang menjadi syarat utama penilaian tersebut dan harus menegakkan aturan jangan sampai ada merugikan berbagai pihak. kesal FS salah satu honorium yang mengapdi di Dinas Pertanian Sejak 2017 Sampai hari ini.
Secara terpisa para honorer mengaku kecewa dengan kebijakan yang di ambil oleh kadis pertanian karena lepas tangan dengan tanggung jawab dan terkesan main rahasia – rahasiaan dengan ke 28 honorer tersebut. “Dong dapa panggel diam – diam lalu kalau bicara itu tutup pintu sedangkan samua perkembangan katong seng tau, Kesal Honorer yag tidak mau di sebutkan namanya.
Ia meminta kepada pemerintah daerah , dalam hal ini Penjabat Bupati untuk segera menuntaskan persoalan ini karena ini sudah mengorbankan para honorer jika persoalan ini tidak di selesaikan maka sama bisa terjadi di OPD – OPD lainnya, pungkasya.(IM03)
