Oleh : Daniel Luther Shindang
INFOMALUKUNEWS.COM,AMBON,– Tidak asing lagi mendengar figur Jantje Wenno. Ia adalah politisi senior yang meniti karir di Ambon, kota yang bertajuk manise.
Karir politiknya terbilang sangat sukses. Ia pernah menjabat Anggota DPRD Kota Ambon tahun 1999-2004. Setelah itu dipercayakan menjadi Wakil Ketua DPRD Kota Ambon Periode 2004-2009 dan 2009-2014. Anggota DPRD Provinsi Maluku 2019-2024.
Dalam struktural partai JW inisyal akrabnya, pernah menjabat, Ketua DPD Partai Golkar Kota Ambon 2004-2009 dan 2009-2014. Wakil Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Maluku 2014-2018. Wakil Ketua Bidang Organisasi DPW Partai Perindo Provinsi Maluku 2024-Sekarang.
Berbekal pengalaman politiknya, pada pesta akbar demokrasi 2024 yang mana Pemilihan Legislatif (PILEG) dan Pemilihan Kepala Daerah (PILKADA) berlangsung dalam kurun waktu yang dekat, ia memilih meninggalkan zona nyamannya di DPRD untuk mengabdikan diri sebagai Walikota Ambon.
Dalam perspektif saya sebagai kaum milenial ini merupakan suatu langkah berani. Di saat semua orang berlomba-lomba mempertahankan kekuasaan pada zona nyaman JW memilih untuk melepaskan semua itu dan bertarung sebagai Calon Walikota Ambon.
Niat tulus JW untuk bertarung sebagai Walikota Ambon bukan semata-mata untuk meraih kekuasaan, melainkan untuk melayani masyarakat. Hal ini sejalan dengan prinsip politik yang dipegang olehnya yakni, “Politik Bukanlah Alat Kekuasaan Melainkan Etika Untuk Melayani”.
Dengan prinsip itu sebagai seorang milenial yang lahir dan besar di Kota Ambon saya seperti merasakan roh Johannes Leimena hidup dalam dirinya. Dengan perkataan lain JW adalah reinkarnasi sosok Leimena di masa kini.
Ia terkenal sebagai politisi yang berintegritas, berkarakter tegas, sederhana, tenang dan yang paling dikagumi adalah kejujurannya. Kesemuanya itu terekam jelas dalam perjalanan karir politiknya. Selama menjabat anggota DPRD JW tidak pernah sekalipun mengkebiri dan mencuri hak-hak masyarakat.
Tidak pernah tersandung kasus Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN), atau persoalan lain yang mencoreng nama pribadinya. Prinsip ini merupakan komitmen dan integritasnya sebagai politisi yang jujur dan berintegritas.
Itulah mengapa ia tetap diberikan kepercayaan oleh masyarakat dan mendapat restu dari Tuhan untuk melayani kepentingan masyarakat banyak.
Pada helatan PILKADA Kota Ambon, 27 November mendatang, sebagai Calon Walikota JW mengusung tagline “Saatnya Ambon Naik Kelas”. Bukan tanpa dasar tagline ini diusung, akan tetapi lahir dari proses refleksi panjang terhadap dinamika sosial, budaya, ekonomi, ekologi dan berbagai dimensi lainnya.
Bahwasannya, proses refleksi itu melahirkan suatu analisis mendalam yang menghasilkan suatu temuan bahwa Ambon masih tertinggal jauh dari kota-kota lain. Persoalan sampah, penanganan pasar, kemacetan, kemiskinan, pengangguran dan lain sebagainya adalah indikatornya. Oleh sebab itu “Saatnya Ambon Naik Kelas” menjadi suatu terobosan untuk melakukan transformasi kualitas hidup masyarakat Kota Ambon ditengah disrupsi teknologi digital yang kian meningkat.
Demikian, JW berkomitmen dengan tulus untuk mengabdikan dirinya sebagai pelayan yang akan membawa Ambon keluar dari persoalan saat ini agar kelak Ambon bisa berkembang maju bersaing dengan kota-kota lainnya di seantero pelosok tanah air. Komitmen itu merupakan wujud pertanggung jawaban imannya kepada Tuhan, masyarakat, bangsa dan negara.
Dalam perspektif saya sebagai milenial Kota Ambon, hal paling penting dan utama untuk Ambon bisa naik kelas adalah karakter dan kualitas pemimpin. Salah satu penyebab, Kota Ambon mengalami stagnansi adalah persoalan karakter pemimpin yang tidak jujur yang sering kali mengkebiri hak-hak masyarakat.
Oleh karena itu JW sangat layak untuk membawah Ambon keluar dari berbagai persoalan. Di dalam diri JW melekat karakter kejujuran, berintegritas dan berhati nurani. Ia memiliki iman dan ketaqwaan yang tinggi kepada Tuhan, berintelktual dan memiliki gagasan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat, serta loyal dan berdedikasi dalam menjalankan amanat pelayanan yang diemban. Saya kira ini merupakan suatu alasan mendasar mengapa kaum milenial harus menggandeng tangan pak JW untuk membawa Ambon menuju perubahan atau membawa Ambon naik kelas.
Bersama JW Saatnya Ambon Naik Kelas. (IM-06)
